Halaman:Jemari Laurin Antologi Cerpen Remaja Sumbar.pdf/23

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

cantik yang bodoh. Tak mungkin aku suka yang tua seperti itu!

Rumahku memang terletak di kompleks perumahan elite. Entah kenapa aku bisa tinggal di sana. Di antara seluruhnya, rumahkulah yang paling unik. Mengapa tidak, halaman yang sempit dengan ukuran rumah yang mungil. Atapnya seng dan lantainya cuma semen. Bukan keramik seperti kebanyakan punya orang. Tapi, aku tetap bangga dengan rumahku. Lain daripada yang lain! Beberapa meter tempat aku berdiri, akan kutemukan rumahku. Tinggal satu kelokan lagi, aku akan melihat seulas senyum sang ibu. Ya, Ibu selalu menyambut dan mengantar kepergianku dengan senyuman. Meskipun terlihat beberapa garis tipis di sekitar kening dan matanya, menurutku, Ibu tetap cantik. Tentu kecantikan Ibu tak sebanding denganku, di bawah sedikitlah! Kami memang dua beranak yang cantik!

“Selamat datang, Tuan Putri!” itulah kata-kata pertama yang keluar dari mulut Ibuku yang kurasakan semakin tipis. Entah karena apa.

“Ibu masak apa sekarang?” tanyaku.

“Ibu sudah buatkan makanan kesukaanmu! Lado gaca dan jengkol!”jawaban yang sama untuk setiap pertanyaan yang kulontarkan.

Aku menelan liur mendengar ucapan Ibu. Bukan karena tak Sabaran ingin makan, tapi ada suatu hal yang mengganjal di hatiku yang mungkin tidak bisa kuutarakan langsung.

Ibu selalu menyambut kedatanganku dengan masakan yang sama, senyuman yang sama, dan kata-kata yang sama! Sampai kapan hal itu bisa berubah? Mungkin Ibu tak biasa dengan perubahan. Maklum, orang desa dari salah satu kabupaten di Sumatra Barat, seperti Ibu, memang sangat tidak bisa beradaptasi dengan perubahan.

Sebenarnya aku ingin perubahan, terutama perubahan di bidang masakan yang selalu disajikan Ibu. Mana bisa aku terus-terusan makan makanan yang makruh itu. Bisa-bisa, temanku pada menjauh karena tak tahan dengan napasku yang mungkin sering membuat hidung mereka kembang kempis. Inilah salah satu faktor turunnya reputasiku sebagai wanita cantik! Tapi, bagaimana cara mengatakan kepada Ibu?


11