Halaman:Jemari Laurin Antologi Cerpen Remaja Sumbar.pdf/22

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

namanya! Pelecehan terhadap wanita cantik.

Dengan wajah yang memerah karena menyimpan amarah, aku berjalan cepat mendekati pria tinggi tersebut! Langkahku tiba-tiba berhenti. Bukan karena keinginanku, tapi karena sesuatu yang membuatku harus berhenti.

“Kus! Kus! Kus! Ah, di sini kamu rupanya. Jangan sembunyi. Ayo..., kita pulang ke rumah!” ujar pria itu seraya menggendong kucing belang dengan kedua tangannya.

Aku memilih mundur seraya tersenyum mentertawakan kebodohanku. Kali ini, tak ada sangkut pautnya dengan keadaanku sebagai wanita cantik. Hanya sedikit gangguan kerja pada otak kecilku sehingga salah mengerti dengan panggilan pria tadi.

Dengan langkah terhuyung-huyung, aku mencoba melewati rumah-rumah yang hanya berjarak beberapa centi antara satu dan yang lainnya. Halaman- cukup luas untuk dijadikan lapangan basket. Ya..., kalau pemiliknya mau. Tapi, yang kulihat hanya bunga-bunga dan beberapa pohon yang ditanami kurang beraturan.

Harus kuakui, sungguh telaten para pemilik rumah ini! Meskipun letaknya kurang beraturan, mereka merawat bunga-bunga tersebut sehingga bisa tumbuh sebagus itu. Kalau aku, memang tak bisa berbuat demikian.

Bukannya tak bisa, tapi aku benar-benar tak mau urusan dengan bunga dan pohon lainnya. Wanita cantik memang tak punya banyak waktu! Lebih baik aku menghabiskan waktu berhias diri di dalam salon pribadiku alias kamar!

Aku tahu, tanpa tumbuhan kita akan kesulitan mencari oksigen. Karena itulah, setiap ada kesempatan, aku berusaha sebisa mungkin untuk mencuri oksigen tanaman rumah sebelah! Tak susah hanya perlu buang napas, setelah itu tarik napas dan ambil oksigen sebanyak-banyaknya sampai puas!

Ternyata..., wanita cantik sepertiku, berbakat juga menjadi pencuri. Ini kerusakan dan terbukti dengan sendirinya. Setiap kali mencuri oksigen, aku tak pernah tertangkap. Hanya sesekali sang pemilik rumah melotot kepadaku karena mencuri oksigen ketika dia sedang bermesraan dengan suaminya. Oooh..., aku tahu, mungkin dia takut suaminya direbut olehku. Huuh, aku bukan wanita

10