Halaman:Jemari Laurin Antologi Cerpen Remaja Sumbar.pdf/188

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

terkejut. Tentang perempuan yang membunuh lelakinya di malam pertama? Sanama tiba-tiba tak bisa lagi tersenyum. Waktu seperti tak punya daya untuk berkisar. Ia paksa dirinya untuk tersenyum, tetapi senyumnya berubah hitam. Lelaki bertubuh besar itu masih juga merangkulnya lebih erat. Sesekali lelaki itu menciumi rambutnya yang bau kemiri. Kedua tangan Sanama yang putih terentang memegang kedua sisi kusen jendela. Mata padang lamun lelaki itu menyala dalam gelap.

Sanama seperti tak tersentuh lagi hiruk-pikuk di luar sana. Ia tengah memikirkan hal lain. Jauh sekali. Lebih riuh dari bunyi gendang yang ditabuh. Malam beraroma lain, sesuatu yang entah apa menyelimutinya kini. Bercampur-baur dengan aroma kapur barus, kain baru yang bau pabrik, semuanya berputar-putar dalam kepalanya. Sesekali irama rabab yang mendayu-dayu mencoba masuk, tetapi cepat-cepat diusir oleh bayangan lain.

Lama orang berdua itu berpelukan seperti itu. Rambut Sanama bergeraian, menyebarkan aroma kemiri. Bajunya terseret ke belakang. Memperjelas lekuk buah dadanya yang runcing. Membuat tubuhnya kelihatan lebih tegap. Entah mengapa, semua yang dirasakannya seperti ingin menguap, menendang-nendang batok kepalanya, mencakar-cakar ingin keluar. Ia tiba-tiba membayangkan menjelma si perempuan khianat dalam kaba yang tengah dimainkan itu. Tetapi, ia dengan cepat pula membuang pikiran jahatnya itu.

“Sekali-kali tidak!”

“Tidak!”

Ia hampir saja berteriak. Cerita itu hanya ada dalam kaba yang dikarang sendiri oleh si tukang kaba, yang dipilih penonton karena terdengar ganjil dan aneh. Perempuan yang membunuh lelakinya di malam pertama?

“Kaba tetaplah kaba!” pikirnya lagi.

Ia teringat pada percakapan mamak dan amaknya suatu senja di ruang tamu. Ketika itu ia sedang berada di dalam kamarnya.

“Jika anakmu kawin dengan tuan itu, tentu cucumu akan pintar-pintar sepertinya, Rambutnya akan pirang pula. Dan, matanya akan seindah padang lamun di lautan. Bagaimana

176