Halaman:Jemari Laurin Antologi Cerpen Remaja Sumbar.pdf/179

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Ouar..., ada semburan api di dadaku.

Si brengsek itu menggendongku. Dia tersenyum palsu dan mengelus-elus tubuhku. Aku menatap garang ke arahnya. Cewek brengsek, dia menodai tubuhku dengan jemarinya yang pasti banyak kumannya. Lagi pula, dia tak punya hak untuk menggendongku. Aku tak sudi!

“Ngeong,” pintaku pada Rhicmond supaya dia segera mengambilku dari tangan gadis itu. Rhiemond keasyikan ngobrol dengan cewek itu. Rhicmond sama sekali tak mempedulikanku!

“Ngeong,” lagi-lagi kuulangi ngeongku. Rhicmond menatapku.

“Belajarlah untuk bersahabat dengan Leila,” satu kalimat terlontar dari mulutnya. Bersahabat? Haha sorry, itu takkan pemah terjadi. Ah, Rhicmondku, sayang sekali kau tidak tahu aku ini seorang Putri Kucing. Aku sangat dikenal dan dihargai di negeriku. Aku sangat berhak menentukan siapa yang pantas untuk menjadi temanku. Cewek sialan ini bukan tipe teman yang baik untukku.

“Ngeong,” aku kembali meminta turun. Rhicmond cuek, gadis itu lebih cuek lagi. Mereka keasyikan ngobrol.

“Ngeong,” lagi-lagi Rhicmond tidak peduli padaku. Mereka tetap cuek! Mereka malah tertawa bahagia. Ini tak bisa dibiarkan! Mereka telah mempermalukanku. Dasar manusia!

“Ngeong,” lagi-lagi kupinta sedikit perhatian dari Rhicmond, masih tak ada tanggapan. Kugigit tangan nenek sihir itu. Dia terpekik kaget dan menjatuhkan tubuhku. Aduh, tubuhku! Rhicmond tolong aku, dong!

“Apa yang kau lakukan?” Rhicmond memegang tangan gadis itu. Matanya berapi-api menatapku. Mukanya memerah. Dia murka. Ma..., maafkan aku Rhicmond. Bukan maksudku, tapi itulah yang terjadi. Lagi pula, aku juga kesakitan, kok!

“Kau takkan kumaafkan. Pergi!” Di... dia mengusirku.

Aku berlari kencang. Lagi-lagi aku tak peduli dengan mobil-mobil yang lalu lalang. Sial! Cewek sial, dia pembawa sial. Semua ini gara-gara gadis itu, Dia berusaha membuatku merasa bersalah di depan Rhicmond. Aku terus bertari ke