hari itu gue siap menikahi loe"
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]"Itu masih lama, Roy, bagaimana dengan anak di dalam kandungan gue ini?"
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]"Udah gue bilang, gugurin, aja."
"Gue nggak mau ngelakuin itu, loe harus menikahi gue."
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]"Kalau loe nggak mau, ya udah, gue pergi."
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]"Roy, tunggu!"
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Tapi, si pemuda tidak mau balik, tinggallah si pemudi seorang diri di kegelapan ini. Ingin rasanya aku berdiri dan mengejar pemuda sembrono itu, tapi aku hanyalah sebongkah batu yang dibawa dari sebuah bukit tempat tinggal lamaku dan dipergunakan oleh orang-orang di sini sebagai penyangga amukan ombak laut. Aku hanya bisa diam mematung.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Si pemudi menangis dengan sejadi-jadinya. Memukul-mukul diriku dengan tangannya yang lembut. Aku membiarkan seberapa sanggup ia memukul diriku.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Tak berapa lama si pemudi berdiri menatap tajam ke laut lepas. Perlahan-lahan ia mendekati gulungan ombak, aku ingin menahannya karena aku tahu apa yang hendak ia lakukan. Tapi, aku hanyalah sebongkah batu yang dibawa dari sebuah bukit tempat tinggal lamaku dan dipergunakan oleh orang-orang di sini sebagai penyangga amukan ombak laut. Tidak mampu berbuat apa-apa.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Aku hanya memperhatikan adegan pahit itu, sampai aku tidak lagi melihat si pemudi, entah ia telah tenggelam atau masih dipermainkan riak air laut.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Detik itu juga aku merindukan kampung halamanku, yang tidak akan aku temui kejadian seperti ini. Merindukan lumut-lumut yang menempel di tubuhku, merindukan curahan air dari akar-akar pohon yang dingin, merindukan keterkekangan pandangan yang terhalang oleh dahan dan ranting-ranting pohon, merindukan kera-kera yang membuang hajatnya di atas badanku, merindukan kelengangan di hatiku.
93