Halaman:Indonesia Madjalah Kebudajaan Edisi Djanuari-Pebruari-Maret.pdf/97

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

PROF. MR SOEDIMAN KARTOHADIPRODIO:

DEMOKRASI DAN LEIDERSCHAP

K. H. DEWANTORO, salah seorang lokoh agung perdjoangan bangsa Indonesia. mewariskan pada bangsanja sebuah fikiran.


Fikiran ini menurut penulis karangan ini adalah sangat penting dan dikeluarkannja tepat pada waktunja: Penting tidak sadja karena orangnja jang mengeluarkan, melainkan pula karena isinja dan tepat pada waktunja, karena menurut penulis iklimnja adalah sangat baik bagi bangsa Indonesia untuk mengikuti dan menindjaunja.


Buah fikiran jang saja maksud itu ialah suatu karangan jang berkepala seperti kepala karangan ini dan jang diterbitkan oleh Madjelis-Luhur Taman Siswa di Jogjakarta, dengan Kota Pengantar dari Madjelis tersebut tertanggal Jogja, 2 Mei 1959.


Maksud diterbitkannja buah fikiran ini ialah menurut Kata Pengantar tadi telah ,,semoga sumbangan ...... ini dapatlah kiranja memberikan djuga manfaatnja bagi perkembangan demokrasi kita ini dan bagi perkembangan masjarakat kita menudju masjarakat adil dan makmur".

Dalam pada ini hendaknja hal jang konstruktip didalamnja harus menutup hal jang kurang kita setudjui.

Buah fikiran Ki Hadjar ini dapat saja bagi dalam tiga bagian :

(1) jang bersifat filsafah, beserta pelaksanaannja dalam lingkungan Taman Siswa (hl. 6-15):
(2) pengulasan tentang dapat tidaknja fikiran2 itu dipergunakan dalam masjarakat Indonesia umumnja (hl. 15-19), dan
(3) interpolase fikiran itu dalam praktek politik di Indonesia dari mulai kemerdekaan (hl. 18. habis).


Dalam karangan ini akan dibitjarakan hanja apa jang disebut dibawah angka 1) dan 2).

Dalam kitabnja itu Ki Hadjar ingin mentjeriterakan sedikit sedjarah tentang lahirnja kedua istilah, baik „Demokrasi terpimpin“ maupun „Demokrasi dan Leiderschap". ,,Menurut pendapat, beliau maka antara ke-dua'nja (istilah) memang ada hubungan pengertian, namun kemudian soal Demokrasi terpimpin" se-mata2 digunakan, hanja untuk keperluan politik dalam fase perdjuangan rakjat kita pada waktu belakangan ini. Sebaliknja Demokrasi dan Leiderschap" tetap mendjadi dasar fikiran mengenai sjarat ketertiban dan kedamaian dalam segala usaha pendidikan dan Organisasi seperti jang diadatkan dalam dunia Taman Siswa" (hl. 3).


Reaksi ketidakpuasan dengan demokrasi Barat.


Fikiran jang dinamakan beliau „Demokrasi dan Leiderschap" itu dan nampaknja merupakan gemblengan fikiran antara beliau, Ki Ageng Sutatmo Surjokusumo, Ki Tjokro dan Mas Marco, jang dari Sarikat dirdjo kesemuanja dari lingkungan Taman Siswa Islam kemudian mengikuti aliran Komunis, dikemukakan sebagai reaksi tidak kepuasan dan tidak ketjondongan terhadap apa jang dinamakan demokrasi menurut faham Barat".


Keberatan jang diadjukan terhadap demokrasi Barat" ini ialah, bahwa aliran ini bukan kerakjatan" dalam arti jang sebenarnja dan jang mengutamakan ideologi mementingkan djumlah suara dari mereka jang ikut dan tjita*, melainkan jang...... menjetudjui sesuatu pendapat". Djadi bukan jang benar" darl jang adil" jang