Halaman:Indonesia Madjalah Kebudajaan Edisi Djanuari-Pebruari-Maret.pdf/71

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Pada azasnja, seniman harus mempunjai kebebasan untuk menjimpang daripada jang sudah dikenal umum untuk menerobos kepada djalan² serta tjara² pentjiptaan jang baru, sebab kebenaran senantiasa harus ditangkap dan ditaklukkan lagi. Kebenaran, seperti binatang djalang, mengelakkan diri dari djalan² jang sudah terkenal.

Selain daripada itu, tadi sudah kita lihat betapa kajalah bentuk² dan gaja pengutjapan seni di Indonesia. Bermatjam-matjamlah wadjah kebenaran dan keindahan jang sepandjang sedjarah, dipalingkan kepada kita melalui kebudajaan kita. Tidak ada alasan satupun untuk sekarang membatasi keaneka ragaman ini mendjadi satu atau dua gaja jang resmi.

Agaknja, di Indonesia senantiasa akan ada bermatjam-matjam publik, beragam-ragam lingkungan penikmatan seni, dan djuga beraneka warna gaja pernjataan seni. Dan memang itulah sudah sepatutnja. Indonesia dihari depan akan selalu memiliki gaja-gaja seni jang tradisionil, disamping pernjalaan-pernjataan baru, jang bertolak dari seni tradisionil itu, tetapi djuga pernjataan² seni Indonesia jang baru jang tidak bertolak dari seni tradisionil tadi itu, melainkan jang merupakan tjangkokan Indonesia daripada tanaman kebudajaan jang berakar diluar Indonesia. Perkembangan kesusasteraan Indonesia modern misalnja, jang berbentuk tjerita pendek, roman. drama dan sadjak bebas, seni suara, seni lukis dan film² Indonesia, demikianlah sifatnja. Pentjaharian gaja dan idioom Indonesia untuk media dan bentuk² baru ini memerlukan waktu dan dari pihak masjarakat, memerlukan kesabaran serta kepertjajaan. Besarlah bahaja jang mengantjam perkembangan kebudajaan kite, apa bila setjara sewenang-wenang oleh suatu instansi ditutup atau disempitkan ruangan bergerak dalam pentjaharian gaja dan idioom Indonesia jang baru itu. Disinipun kesempatan untuk bereksperimen sama pentingnja dengan air untuk menjirami tanaman.

POLITIK KEBUDAJAAN DILAPANGAN SENI

Hal ini tidek berarti bahwa tidak ada suatu politik seni jang dapat atau harus didjalankan untuk mempengaruhi perkembangan seni dan kebudajaan tadi itu. Politik kebudajaan itu terutama dapat mendekatkan lingkungan seniman dengan masjarakatnja baik dari sudut arah perhatiannja seniman² tadi, maupun dari sudut perkenalan serta penerimaan karja² seni oleh masjarakat.

Sulit disangkal misalnja, bahwa untuk sebagian penting, kesenian Indonesia modern berakar di dan terbatas pada lingkungan kota.

Selain daripada perbedaan kehidupan kebudajaan kota dan desa ini, ada djuga perbedaan menurut geografi. Untuk mentjapai suatu pertumbuhan kebudajaan Indonesia modern jang merata, perlu sekali djarak perbedaan² ini diketjilkan dengan suatu politik kebudajaan jang positip.

Demikianlah akan dapat berkembang suatu kebudajaan jang meskipun ber-agam² bentuk pernjataannja, sedikit banjaknja homogeen dalam djiwanja,

Untuk itu agaknja, perlu seniman kota tidak hanja membatasi diri pada lingkungan kehidupan jang dikenalnja. melainkan djuga wenjelami kehidupan desa, dan sebaliknja. Perlu djuga pertukaran kebudajaan daerah, dan didalam lapangan sastra, suatu usaha besar-besaran untuk menterdjemahkan bahasa Indonesia. Menurut kejakinan kita hal ini akan merupakan perangsang jang sangat penting untuk perkembangan kebudajaan Indonesia itu.

Disinilah letaknja suatu lapangan usaha penting bagi Pemerintah, baik bagi Pemerintah Pusat melalui Balai Perpustakaannja, maupun bagi Pemerintah² Daerah melalui lembaga² kebudajaannja sendiri.