Halaman:Indonesia Madjalah Kebudajaan Edisi Djanuari-Pebruari-Maret.pdf/68

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Disamping penghiburan, politik lembaga² sematjam ini hendaknja berusaha supaja konsentrasi masjarakat umum dipusatkan kepada usaha pembangunan dan kemadjuan ini, sebagai tudjuan² revolusi kita, beserta kepada rentjana² konkritnja.

Disamping itu hendaknja diusahakan, supaja lembaga² ini membawakan kepada masjarakat bahan² pengetahuan jang berguna untuk maksud tadi itu, dan jang dapat merangsang ,,verbeeldingekracht", inventivitet seria inisiatif para pendengar dan penontonnja, Perlu diberi perhatian lebih banjak science-reporting, kepada laporan² tentang kemadjuan jang telah ditjapai di-negara² lain jang kira² sama tingkat perkembangannja, bagaimana berbagai masalah dipetjahkan atau se-tidak²nja dihadapkannja, bagaimana mereka telah berhasil menemukan tjara² dan alat² tersendiri dalam mengedjar kemadjuan itu.

Jang pertama, ialah usaha mengatasi rintangan² jang berakar didalam kebudajaan kita sendiri, dan jang menghalangi tertjapainja tudjuan² revolusi kita. Jang kedua, ialah membangkitkan kembali atau memupuk unsur² didalam kebudajaan kita jang akan memudahkan tertjapainja tudjuan² tadi.

Untuk kedua maksud ini perlu dikerahkan segala daja pemikiran jang ada pada kita, dilapangan ilmu² pengetahuan mengenai sosiologi, hukum adat, anthropologi, sedjarah, filsafah, bahkan ilmu kebathinanpun,

Lebih daripada jang sudah², Universitas² di Indonesia, terutama dilapangan ilmu pengetahuan sosial, tetapi djuga dilapangan hukum, adat, anthropologi dan filsafah hendaknja mengarahkan pengadjaran serta penjelidikannja kepada pemasalahan Indonesia kini.

Maksudnja ialah supaja para mahasiswa dan para sardjana kita perhatiannja dan sikap djiwanja, tertudju kepada masalah² Indonesia, terutama dilapangan² jang akan terlibat dalam proses² perobahan kini. Untuk itu, perlu lebih dahulu fakta² mengenai lapangan² itu sekarang ini dilengkapkan. Kedua, perlu, setelah menjelami keadaan jang rieel sekarang ini, diselidiki bagaimana, berpangkal pada realitet konkrit itu, dapat diadakan perobahan, setjara bagaimana, dengar bentuk sosial apa, dan akibatnja jang terdjalin satu sama lain dengan masjarakat pada umumnja. Disinilah letaknja suatu tugas utama bagi Madjelis Ilmu Pengetahuan kita (MIPI).

Disamping itu, oleh sebab kita tidak bermaksud hendak mendjiplak sadja dari sistim² politik dan ekonomi jang sudah ada, sangat perlulah daja pemikiran itu djuga diarahkan kepada pentjaharian djawaban² sendiri alas persoalan² jang bergandengan dengan usaha pembangunan ekonomi itu sendiri.

Hal ini akan memaksakan para sardjana kita, untuk berangsur² mewudjudkan alat² analisa, disamping alat² jang sudah ada, jang perlu untuk mempeladjari dan memahami keadaan kita chususnju, dan ber-angsur² pula membina teori² ilmu pengetahuan jang dapat memberi bimbingan kepada kita untuk mentjapai tudjuan² kita.

Kehendak kita untuk menjusun djawaban² sendiri atas segala soal ini, dengan tidak menggunakan resep² jang sudah ada, djuga menimbulkan sualu keperluan lain, jaitu perlunja kesempatan jang tjukup luas untuk mengadakan pertukar-fiktran tentang pemetjahan soal² itu jang terbaik didalam situasi kita.

Tak uda seorangpun jang seorang diri, akan dapat neentjakupi seluruh permasalahan Indonesia, dan membari djawahan jang tepat. Perlu dimungkinkan diskusi untuk mengudji, mengkoreksi dan memperkembangkan idee² jang timbul, dan untuk kristalisasi pemikiran, jang nanti mendjadi pangkal untuk langkah berikutnja. Sebab pentjaharian djawaban² Indonesia itu, mau tak mau, harus merupakan suatu proses kolektif.

Inlah beberapa unsur daripada suatu politik kebudajaan jang dapat menjelenggarakan mobilisasi mental kita. Politik ini didasarkan atas pengertian, bahwa pola kehidupan