Halaman:Indonesia Madjalah Kebudajaan Edisi Djanuari-Pebruari-Maret.pdf/64

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

tahuan serla technologi itu tidak dapet dilepaskan, tidak dapat diisolasikan. daripada manifestasi² lainnja dari pada kebudajaan modern itu. Setiap paberik modern, setiap laboratorium jang didirikan, bahkan setiap pesawat radio jang dibuat atau setiap mobil jang diimport, sudah akan merobah, sedikit banjaknja. kebiasaan² serta tjara² kita. Begitupun ilmu pengetahuan itu sendiri. Lepas dari pada teori² jang mendjadi hasil ilmu pengetahuan itu, dan jang dapat ditolak atau diterima relevansinja untuk Indonesia, sikap djiwa ilmu pengetahuan sendiri, jaitu kesediaan untuk terus menerus mentjari kebenaran, setjara konsekwen dan lepas dari akibat²nja, dengan tjara pemikiran jang berdisiplin teguh itu, sekali ia sudah tertanam di Indonesia, sendiri akan merupakan sumber kekuatan² jang akan merobah kehidupan dan djuga rasa pribadi kita itu, dan dengan djalan ini se-waktu² akan dapat menambah kegelisahan sementera itu. Kita nanti akan melihat, bahwa menghadapi rasa tidak pasti ini, baik jang diakibatkan pengaruh luar, maupun jang timbul dari proses kemadjuan kita sendiri, hanja tudjuan² dan tjita² revolusi kita akan dapat memberi suatu rangka orientasi jang tegas, dan suatu pegangan baru, sehingga kita dapat bedakan jang remeh dari jang pokok.

PERTEMUAN DENGAN KEBUPAJAAN ASING.

 Semuanja ini sebenarnja tidak begitu mendjadi hal. Sebab sedjarah djuga telah menundjukkan, bahwa pertemuan dengan kebudajaan lain djuga dapat menghasilkan perkembangan kebudajaan jang paling gemilang. Perkembangan kebudajaan di Eropah Barat misalnja, sebagai hasil pertemuan dengan kebudajaan Islam didalam rangka perang salib, timbulnja Renaissance di Italia Utara lantaran penemuan kembali daripada kebudajaan Junani klassik, kegemilangan kebudajaan Islam sebagai akibat pertemuan dengan kebudajaan Hellenistis, dan kemudian, setelah surut sebentar, dalam abad ke-16 sebagai akibat absorpsinja daripada pengaruh Mongol dan Turki di Indie sebagai akibat konfrontasi Mongol dengan kebudajaan asli India, dan di Indonesia perkembangan kebudajaan Hindu dan kemudian pertemuannja dengan kebudajaan Islam, semua itu menundjukkan, betapa besar pula manfaat serta kemadjuan jang memungkinkan oleh pertemuan satu kebudajaan dengan jang lain. Kentaralah apa jang mendjadi pokok didalam pertemuan dua kebudajaan itu, jaitu kemampuan kebudajaun jang satu untuk mentjernakan dan menjesuaikan unsur² kebudajaan jang lain itu kepada keperluan serta tudjuan²nja sendiri.

 Memang vialiteit kebudajaan sesuatu bangsa dibuktikan oleh kemampuannja untuk dirangsang oleh pengaruh² luar, kearah suatu kreativitet jang lebih besar. Vitaliteit sesuatu bangsa djuga ditjerminkan dari keberaniannja untuk mendjalankan eksperimen² dan mentjoba djalan² baru jang belum terdapat didalam kebudajaannja jang asli.

TRADISI DAN VITALITET BANGSA.

 Sebaliknja, tradisi bagai bangsa jang vital itu bukan sesuatu jang baku. Baginja ia bukan kulit kosong jang telah membantu: baginja tradisi itu tak lain merupakan warisan jang berharga daripada pengalaman² jang penling didalam sedjarahnja, jang senantiasa perlu ditjari dan ditentukan kembali makna dan artinja didalam rangka persoalan² baru jang dihadapi sekarang ini.

 Demikianlah tradisi itu bagaikan rabuk untuk pertumbuhan selandjutnja. Lain halnja djikalau tradisi sudah membantu mendjadi aturan² serta tjara² jang tak dapat dirobah dan jang sudah hilang arti dan hubungannja dengan persoalan² jang menimbulkan aturan² serta tjara² itu

 Dalam hal itu tradisi merupakan kurungan jang merintangi suatu Langsa menghadapi persoalan buru.