Halaman:Indonesia Madjalah Kebudajaan Edisi Djanuari-Pebruari-Maret.pdf/28

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

fakta jang merupakan bukti njata dari kemadjuan wanita dalam lapangan pendidikan. R.A. Karlinah, putri dari P.A. Notodirdjo, adalah putri Indonesia jang pertama memperoleh idjazah guru Eropa. Seorang putri Menado. Nn. Kandou telah lulus dalam udjian dokter. Pengaruh kemadjuan wanita Indonesia dalam masjarakat mulai tampak. Perhubungan antara suami dan isteri bukanlah lagi antara atasan dan bawahan, tetapi antara dua pihak jang sama. Pendidikan anak2 mendjadi perhatian utama. Gadis2 mendapat lebih banjak kebebasan bergerak dan bergaul diluar lingkungan keluarga. Dalam memilih djodoh bagi anaknja, orang tua harus memperhatikan keinginan2nja. Tanda lain jang memperlihatkan gerakan emansipasi kaum wanita ialah pendirian perkumpulan wanita, jang pada umumnja membahas kedudukan wanita dalam masjarakat dan mendesak kearah perlakuan jang sama dengan kaum pria. Perkumpulan wanita Sunda jang bernama Pangasah Budi" didirikan pada tahun 1915 oleh Raden Dewi Sartika. Satu tahun sebelumnja di Semarang telah berdiri perkumpulan Boedi Wanito jang dalam programnja djuga memperdjuangkan kemadjuan, kebebasan dan pendidikan wanita. Sedjarah pergerakan wanita Indonesia tidak dapat melupakan djuga perdjuangan dalam lapangan journalistik. Pada tahun 1908 terbitlah surat kabar „Putri Hindia" sebagai jang pertama dari djenisnja. Jang mengambil inisiatip untuk menerbitkan itu ialah sekelompok wanita Indonesia jang sudah madju, a.l. R.A. Habibah, R.A. Tirtokusumo, R.A. Fatimah, R.A. Arsjad, R.A. Dewi Sjah dllnja. Djedjak ini kemudian pada tahun 1912 diikuti oleh kaum wanita di Paijitan jang mengeluarkan bulanan bernama ,,Wanita Suworo" dibawah asuhan R.A. Siti Soendari. Dengan bantuan tjabang Boedi Ootomo madjalah ini disiarkan sampai dikalangan kaum ketjil. Sambutan jang enthousiast terhadap penerbitan ini, Wanito Suworo digambarkan sebagai bulan jang mulai menjinari angkasa gelap dari paham² kuno. Peristiwa2 diatas membuktikan bahwa idealisme R.A. Kartini tentang kemadjuan bangsa, pendidikan dan kebebasan kaum wanita mulai berwudjud dan perubahan masjarakat Indonesia telah tampak dengan njata seperti jang telah diramalkan djuga oleh beliau.


Dengan demikian tepatlah bahwa karena djasa2nja dalam gerakan emansipasi nama R.A. Kartini tidak dapat dipisahkan untuk se-lama2nja dari Sedjarah pergerakan kebangsaan kita.


III. BOEDI OETOMO SEBAGAI ORGANISASI PERTAMA DALAM PERGERAKAN NASIONAL


Gedjala2 dalam perkembangan masjarakat Indonesia telah menundjukkan pertumbuhan kearah modernisasi: hasrat untuk mentjapal kemadjuan dengan menuntut peladjaran serta pendidikan sebagai pengertian topat mengenai kehendak djaman semakin merata dikalangan rakjat. Dapat dikatakan, bahwa kesadaran akan dirinja mulai mendjadi kenjataan. Buktinja ialah, bahwa makin banjak anak jang mengundjungi sekolah untuk menuntut ilmu pengetahuan dan tehnik, makin banjak jang menjari kesempatan untuk mendapat pendidikan modern. Gedjala² itu mendjadi tanda bahwa masjarakat berkembang kearah kasadaran nasional. Paham² dan pengertian² baru mulai berlaku, timbul keberanian meninggalkan tradisi kuno, dorongan semakin kuat untuk memperoleh kemadjuan.

Gerakan kemadjuon di Indonesia sebenarnja djuga merupakan suatu refleksi dari kebanggaan nasional dinegeri-negeri Asia lain, seperti Djepang. Tiongkok, India dan Turki. Kobanggaan Asia jang bersembojan „Asia bagi bangsa Asia” dapat 'dipandang sebagai djawaban terhadap penetrasi Barat dengan imperealisme dan kapitalismenja.