Halaman:Indonesia Madjalah Kebudajaan Edisi Djanuari-Pebruari-Maret.pdf/180

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

PERLUKAH LATIHAN?


Kadang2 umum dikagetkan oleh adanja seseorang jang mendadak sontak djadi bintang film. Tiba2 namanja djadi sebutan penonton ramai. Maka timbullah keragu-raguan apakah seorang pemain memerlukan latihan serta pendidikan untuk memegang suatu peranan dalam salah sebuah lakon? Lalu orang pun menoleh pula kepada masa lampau, waktu para pemain lahir dan dibesarkan diatas panggung sandiwara dengan tiada perlu mengikuti latihan dan pendidikan ini atau itu.

Kalau begitu apakah sulitnja untuk djadi pemain? Dalam film sering kita lihat orang dipungut begitu sadja dari djalanan dan disuruh main.

Pertundjukan² amatir banjak kali memakai orang2 jang belum pernah naik keatas pentas sebelumnja dan kadang mereka kelihatan tidak pula tjanggung membawakan diri mereka.

Memang pada hakikatnja semua orang jang tidak pemalu dan punja sedikit kepertjajaan pada diri sendiri dapat sadja diadjak bermain sandiwara atau beraksi didepan kamera. So'alaja adalah sama sadja dengan praktik seni lainnja. Tiap orang bisa mempunjai atau menggambar atau menulis.

Tapi adalah dengan demikian dengan segera tiap orang bisa djadi penjanji, pelukis atau penulis?

Apakah jang menjebabkan adanja perbedaan antara seorang jang menjanji dan seorang penjanji? Adanja perbedaan antara seorang jang main dan seorang pemain? Kadang-kadang memang rada-rada sukar untuk menarik suatu garis batas jang pasti, djustru karena banjaknja terdapat keadaan jang meragu-ragukan. Batas jang pasti itu barulah akan kelihatan dengan njata, djika seorang jang bermain itu misalnja dihadapkan kepada suatu persoalan kerdja jang pasti tidak akan dapat diselesaikannja, djika dia sebelumnja tidak pernah memperoleh didikan atau latihan jang memungkinkan dia keluar dari kesulitan itu. Dalam istilah seni berperan keahlian jang demikian itu disebut penguasaan tehnik.

APAKAH ITU TEHNIK?

Dalam kesenian, seseorang jang dengan keahlian membawakan seluk-beluk jang ketjil2 dan jang pelik2 setjara mekanis dengan tidak dipikirkan lagi dan seolah-olah dengan tidak disengadja, disebut telah menguasai tehnik seninja. Apakah dia seorang penjanji jang sudah mahir betul dalam kromatik, kadenza atau alunan nada ataukah dia seorang pelukis jang telah paham benar tentang wama dan komposisi, mereka itu pokoknja dalam kesenian masing2 telah memperoleh didikan dan latihan tehnis. Djika ada sesuatu jang dapat diperoleh dari luar dalam pendidikan seni, adalah itu tehnik. Dan dalam seni berperan lebih2 lagi dari seni lainnja, penguasaan tehnik adalah suatu sjarat mutlak.


Tehnik inilah jang memberikan perbedaan antara seorang jang main dan seorang pemain. Dengan penguasaan tehnik Itulah soorang pemain mungkin menghadapi persoalan suatu peranan bagaimana pun besarja dan menjelesaikannja dengan sempurna. Tanpa penguasaan tehnik jang demikian seorang jang dipungut dari djalan, meski bagaimanapun besarnja bakat jang dimilikinja, akan kandas djika disuruh membawakan peranan jang sama sulitnja. Bagi seorang jang bukan ahli, penilaian seorang pemain biasanja didasarkan atas pertimbangan2 jang sederhana, jailu apakah seseorang itu kelihatannja bermain „kaku" atau „bebas“. Tidak selalu si penonton biasa ingin mendalami lebih djauh, apakah seorang pemain telah berhasil atau tidak dalam membawakan peranannja sebagai seharusnja dibawakannja.