Halaman:Indonesia Madjalah Kebudajaan Edisi Djanuari-Pebruari-Maret.pdf/155

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Dalam kata pengantar jang disusun oleh penjelenggara pameran disebutkan, bahwa ,,dengan tjampuran kuna dan baru Pameran ini merupakan suatu ichtiar Sedjarah Kesenian India." Dari pameran ini kita melihat betapa kesenian India itu bertalian erat sekali dengan agama, dan karenanja mudahlah dipahami mengapa keindahan jang disadjikan oleh para senimannja seringkali memantjar pada rupa Krishna jang berkulit hitam itu muntjul dalam berbagai pernjataan lukisan² jang berasal dari abad ke-18. Kebenaran sebagai ditjari oleh intuisi kaum seniman disini tidak memantjar pada kenjataan hidup se-hari², melainkan pada rupa dan sosok dari tjerita² jang dikenal dalam Mahabharata dan Ramayana.


Dibandingkan dengan pameran2 jang diselenggarakan oleh pelukis Indonesia hal ini njata sekali perbedaannja, terutama dalam pemilihan objek2nja. Apabila kita berbitjara atau menjinggung masalah kehidupan senilukis, maka kita akan dapat bergembira sekali, karena umumnja kita berpendapat, bahwa kehidupan senilukis dinegeri kita mentjatat kegiatan jang paling kreatif dibandingkan dengan kegiatan kesenian dalam lapangan lainnja. Demikianlah dalam pekan kedua bulan Mei publik ibukota menjaksikan pameran Mardian dan Mardianto di Balai Budaja. Beberapa pekan kemudian disusul pameran siswa2 Akademi Senirupa dari Solo jang diusahakan oleh Kedutaan Besar Argentina di Djakarta. Dalam pertengahan bulan Djuni dipamerkan pula lukisan2 Mardian, Oesman Effendi. Nashar, Zaini, Affandi dan Sryani. Karja Trisno Sumardjo dipamerkan disekitar permulaan bulan Djuli dan kemudian kita mentjatat djuga pameran Bud Mochtar, Bahruddin, Popo Iskandar dan Srihadis dalam achir bulan Djuli.


Dalam pamerannja ber-sama² Mardianto, maka Mardian telah memperlihatkan kekajaan dan kemeriahan warna. Mardianto kelihatan sebagai seorang pelukis jang masih men-tjari dan belum menemukan dirinja. Pameran jang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Argentina di Djakarta telah memperkenalkan nama baru, mereka itu ialah Ek Lorokuning jang muntjul dengan studi2nja dan beberapa diantaranja berhasil memikat perhatian kita; disamping kekurangan2nja pun pelukis muda S. Wijono berhasil dengan lukisan2 tumbuh2annja. Skets2 jang menarik telah dipamerkan oleh S. Kamto. Dalam pameran jang koleksinja dikerdjakan oleh Nashar, maka kita dapat mentjatat beberapa hal. Lukisan2 Oesman Effendi lintjah dan gembira, Sryani jang spontan, tetapi lebih2 pada Nazhar sendiri. Demikian pula kegembiraan djiwa kita dibangkitkan dengan lukisan2 Zaini. Adapun Trisno Sumardjo jang mengadakan pameran dengan bantuan Dep. PP dan K, Djawatan Kebudajaan. mengadjak kita kedunia lain, Siaran Ilmu dan Seni2 jang dipantjarkan oleh HRI Djakarta setiap Senen pada kesempatan itu mengatakan, bahwa Trisno Sumardjo memiliki visi jang terus-terang dan intensitas rasa jang mau diutjapkanaja tanpa terdjun kearah romantik lukisan jang sangat menarik. Pamerannja memperlihatkan perkembangan dari suatu realisme baru kearah realisme visionair jang kemudian membuka djalan bagi suatu pendjelmaan surrealis. Lukisan2 Baharuddin jang mengadakan pameran ber-sama2 dengan pelukis2 Bandung beberapa diantaranja telah menundjukkan kesanggupan memenuhi funksinja. Dalam barisan terachir ini publik dibawa kedalam kekajaan warna dan tebaik, meskipun itu tak berarti sukses jang tidak menderita kekurangan.


Demikianlah kita tjatat kegiatan sonilukis jang sedang meletakkan tradisi jang balk dalam sedjarab kesenian Indonesia.


TENTU sadja kita tidak dapat lupa mentjatat kegiatan dalam bidang seni musik. Dari kegiatan2 jang mengisi ruang kehidupan bangsa kita itu disini paling sedikit kita mentjatat tiga hal, jaitu, pertama, Konser Musik jang dipimpin oleh seorang dirigen Amerika Dr Wheeler Becket dengan Orkes Simfoni RRI, kedua, perlawatan siswa2 Se-