Halaman:Indonesia Madjalah Kebudajaan Edisi Djanuari-Pebruari-Maret.pdf/154

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

apakah ia masih sesuai dengan keadaan sekarang, membitjarakan kemungkinan mendirikan Perguruan Tinggi, pemilihan anggota Madjelis Luhur, dsb. Konggres Taman Siswa ini telah turut mengambil bagian dalam pembinaan kebudajaan nasional. Dalam hubungan ini perlu djuga kiranja kita mentjatat simposion tentang Watak Nasional di Djakarta pada permulaan bulan Djuli dan Musjawarah Kebudajaan Nasional di Salatiga dalam pertengahan bulan Agustus. Dalam simposion kebudajaan tentang Watak Nasional jang dilangsungkan digodung Balai Budaja itu Bachrum Rangkuti mengemukakan prasarannja jang berdjudul ,,Watak Nasional, tindjauan dari sudut psikologi, agama dan falsafah". Uratannja jang pandjang-lebar itu sampai pada kesimpulan, bahwa watak adalah achlak dan disinilah harus ditjari arti pribadi. Dengan achlak maka insan beroleh hubungan jang mesra dengan Al Chalik, demikian pemrasaran, sehingga lertjapailah suatu walak sebagai insanu'l Komil jang mentjintai lanah-aimnja. Pada achir prasarannja ilu ia merumuskan, bahwa watak nasional ialah berbagai adat kebiasaan djiwa dan lubuh dalam suatu tjara teratur jang memberikan karakteristik kepada orang dan bangsa, jang berkediaman disuatu sudut dunia oleh kurnia Ilahi. Adapun Seminar jang dilangsungkan Salatiga mempeladjari tema „Sekitar arti kepribadian nasional" guna mentjari hasil jang didukung oleh segenap masjarakat dan dapat dipakai sebagai pedoman pratik untuk melaksanakan tugas2 dan kegiatan2 kultural-sosial dalam rangka pelaksanaan Manifesto Politik.

 Sudah tentu kita tidak dapat melewatkan peristiwa penting sebagai Kongres BMKN dalam permulaan bulan Djuli dengan tema „Funksi kebudajaan dalam pembangunan ekonomi“, jang meliputi peranan ilmu dan sardjana, peranan seni dan seniman, dan peranan pendidikan dan pendidik. Kongres telah mengkonstasikan, bahwa masih terdapat kekurangan kesadaran akan pentingnja peranan ilmu dalam pembangunan nasional umumnja dan ekonomi chususnja. Selandjutnja dikemukakannja pula, bahwa sardjana sebagai anggota masjarakat mempunjai tugas-kewadjiban dan bertanggungdjawab terhadap pembangunan nasional, sedang untuk dapat melaksanakan tugas tersebut dibutuhkan sardjana sedjati jang tjukup banjak dalam segala lapangan. Untuk dapat memenuhi panggilanaja dalam rangka pembangunan ekonomi itu diperlukan suasana dan sjarat jang akan memungkinkan untuk menunaikan tugasnja dengan sempurna dan bahwa diantara sjarat2 tersebut disamping sjarat2 material, terutama dibutuhkan kesempatan untuk mengadakan pertemuan, pertukaran pikiran dan menjampaikan pendapat setjara djudjur. Dalam pembahasannja tentang seni dan seniman Kongres berpendapat, bahwa seni dan seniman ikut serta dan mempunjaî peranan dalam pembangunan semesta kreatif dan pratik, disamping mempunjai peranan dalam pembangunan semesta, terutama dalam bidang mental. Achirnja, mengenai peranan pendidikan dan pendidik Kongres telah mengambil beberapa kesimpulan jang terbagi dalam gagasan dasar, perwudjudan gagasan dasar, struktur, isl, pelaksanaan, pembiajaan, dan saran² dalam soal pendidikan. Mengenai gagasan dasar antara lain disebutkan, bahwa hasrat dan tjita2 jang mendjiwai revolusi nasional menuntut dilaksanakannja pembangunan semesta dalam waktu singkat, dan pula pembangunan semesta harus memberi tempat utama pada terwudjudnja manusia Indonesia jang kita tjita2kan, karena berhasil tidaknja pembangunan tersebut pada hakikatnja ditentukan oleh manusia.

 Masing2 pemasaran adalah Prof. Soediman Kartohadiprodjo, Dra. Sudjoko dan Sdr. Sarino Mangunpranoto.

 DALAM permulaan tahun Ini Kedutaan Besar India di Djakarta menjelenggarakan pameran senilukis digndung Dalai Budaja. Dalam pameran tersebut kita menjaksikan dua lukisan tjat air Shri Rabindra Nath Tagore jang kita kenal djuga sebagai penjair.