Halaman:Indonesia Madjalah Kebudajaan Edisi Djanuari-Pebruari-Maret.pdf/156

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

kolah Musik Indonesia fokjakarta ke Djakarta dan Bandung, dan ketiga, malam vokalia oleh Ponitya Vocal Concert dan Tourmee Koor „Hosiana” di Gedung Kesenian, Disamping memperdengarkan musik tjiptaan² Mozart dan Beethoven, telah pula diperdengarkan musik tjiptaan² Ibu Sud dan R.AJ. Soedjasmin. Tetapi surprise jang diberikan pada malam hari itu adalah tjiptaan Dr Wheeler Becket sendiri jang berdjudul „Dedication to Indonsia”. Seorang pentjipta musik Indonesia jang kebetulan djuga menjaksikan pertundjukan konser itu berkata, bahwa gubahan tersebut merupakan atraksi jang istimewa. Bagian pertamanja sebenarnja terlampau ringan untuk ditudjukan pada Indonesia, ringan segar seperti suara manusia ber-senang² ber-djalan². Bagian keduanja sifatnja lebih sentimental, memang lebih tjotjok sebagai gambaran djiwa Indonesia, tetapi memang lebih menarik eksperimennja, jang mendapat bantuan ahli² gamelan dari RRI, menggunakan gong, kenong dan lain alat musik gamelan diantara alat musik orkesnja.

Pertundjukan ini mendapat apresasi luar biasa dari publik ibukota. Berlainan dengan itu, siswa² Sekolah Musik Indonesia Jogjakarta jang telah melawat ke Djakarta dan Bandung dalam pertengahan bulan Djuni dibawah pimpinan Willy Piel telah mengadakan resital di Gedung Kesenian. Puntjak kegembiraan malam konser tersebut adalah permainan orkes jang membawakan lagu kerakjatan Toradja jang berdjudul „Ati Radja” digubah oleh Nikofai Varfolomoyaff. RRI Djakarta dalam salah suatu siarannja mentjatat, bahwa penggubah lagu ini berhasil membawakan monotoni lagu dan iringan musiknja dengan menggunakan alat² perkusi diperkuat ekspresinja oleh alat² gesek dan tiup lainnja, sedangkan njanjian dibawakan oleh duet sopran Kusmini Prodiolalito dan taner Mardiono bersama chorus. Finale jang grandieus mendapat evasi jang hebat, sehingga Willy Piel mengadjak seluruh orkes dan penjanji mengulangi sedjiannja.

Tentang kegiatan² dalam bidang musik ini achirnja kita ingin mengemukakan prestasi jang menggembirakan Koor „Hosiana” jang dipimpin oleh Elga Oey, pianis Indonesia jang terkemuka, telah mengisi ruang kehidupan musik di-ibukota. Selain seorang piania Elga Oey adalah djugu seorang penjanji sopran. Dalam kesempatan itu ia djuga memperdengarkan suaranja sabagal penjanji tunggal dengan suara jang bagus sekali dan menguasai tiap² lagu dengan baik. Tetapi untuk kemadjuan²nja jang akan datang ia masih harus banjak berlatih suara² tinggi dengan tidak mengulangi volume dan dan resonansi jang telah dikuasainja dalam suara² rendahnja. Sebagai dirigen chorus pun menurut pendapat seorang ahli musik ia telah berhasil pula.

Kegiatan² musik ditanah-air kita, selain musik daerah, masih sangat kurang. Kita berharap, bahwa masalah ini akan segera dapat dipetjahkan.

JANG TAMPAK agak giat kiranja adalah senitari, baik jang bersifat daerah, nasional, maupun internasional. Dari tari daerah kita mentjatat prestasi Inti (Indonesia Tunggal Irama) jang bergaja Jogja, prestasi Karma Budaja jang mempertundjukkan ketjakapan anak² jang menari dalam tjerita wajang, dan kita saksikan pula tari topeng dan seni Parahtjangun jang berasal dari daerah Pasundan. Dari tari nasional jang sedang diusahakan kita mengenal eksperimen² jang disebutnja tari pergaulan, seni ballet jang disesuaikan dengan kebutuhan nasional dan kemudian senitari jang bertjorak internasional dipersembahkan oleh penari² dari luar negeri.

Para penari dari Indonesia Tunggal Irama dalam pertengahan bulan Pebruari telah mendemonstrasikan tarian Indonesia gaja Jogja pada suatu kesempatan malam kesenian digedung Wisma Nusantara Djakarta atas usaha Lembaga Persahabatan Indonesia-Djerman. Setelah demonstrasi seorang penari, maka dengan iringan Gending Srikaton