Halaman:Indonesia Madjalah Kebudajaan Edisi Djanuari-Pebruari-Maret.pdf/135

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

PROJEKSI
Gedjala kambing hitam ini berhubung erat sekali dengan penghidupan perasaan kita: perasaan suka atau tidak suka (simpati dan antipati) dan struktur emosi seseorang. Oleh sesuatu struktur emosi chusus, mungkin sesuatu perasaan terhadap seseorang dapat di-lebih2kan, sehingga sesuatu sikap simpati atau antipati semakin dapat men-djadi2

Dalam ilmu djiwa kita mempergunakan istilah projeksi. Isilah jini dipakai djuga bita kita hendak memperbintjangkan apa jang kita lihat digedung bioskop. ,,gambar hidup" jang kia libat itu pada hakekatnja tidak hidup, tetapi adalah rentetan gambar2 jang diperlihatkan dengan tjepat sekali kepada Kita, sehingga kita memperoleh kesan se-olah2 mereka bergerak. Apa jang kita lihat tentang gerak-gerik itu sebenarnja semu belaka,

Jang dimasukkan kedalam alat projcksi, adalah gambar2 ketjil.sekali, tetapi gambar jang kita lihat dilajar putih, tjukup besar. Gambar2 ketjil dalam alat projeksi tadi mencrima tjahaja lampu jang kuat sekali.

Apa jang kita lihat dilajar putih itu, sebetulnya tidak sesuai dengan kenjataan adalah rentetan gambar2 ketjil, dilihat dalam keadaan djaub lebih besar dan dalam keadaan bergerak). Kita mengatakan, bahwa apa jang kita lihat digambar hidup itu, adalah sesuatu projeksi dari keadaan jang sebenarnja. Kita se-kali2 tidak menghiraukan, bahwa apa jang kia lihat itu tidak benar dan bertentangan dengan kenjataan, Kita senang melihat gambar hidup jang ber-gerak2 itu dan bila kite hanja melihat rentetan gambar" jang sebenareja, kita tidak akan begitu senang.

Demikianlah djuga dalam pergaulan kita se-hari2 Atjapkali benar pandangan kita terhadap alam sekitar kita dan terhadap orang2 jang terdapat dalam alam sekitar kita itu, tepat, tidak sesuai dengan kenjataan, Kita tidak begitu berpusing kepala tentang hal ini, malahan atjapkali kita akan kesal dan djengkel, bila kita diharuskan melihat kenjataan jang sebenarnya, Atjapkali sekali kita hidup dalam sesuatu dunia jang hanja penuh idanyan, tjita2 dan keinginan2 dan hanja sedikit sekali sesuai deagan kenjataan jung ada.

Dalam hubungar masalah ,,kambing hitam" itu atjapkali kita mengadakan projeksi2 tentang perasaan2 kita. Bifa kits mengandung sesuatu perasaan tidak suka terhadap seseorang, atjapkali setjara 1idak sadar kita memindahkan (memprojeksikan) perasan ini kedalam diri orang jang tidak kita sukai. Padu hemat kita orang itu mengandung perasaan antipad terhadap kita, tingkahlakunja buruk, sehingga sudah sepatutnja kita tidak suka kepadanja. Bila kita harus mengadakan penjelidikaa jang tepat tentang perasaan2 orang itu dan perasaan? kita sendiri, mungkin akan kita ketahui, bahwa orang jang kita bentji itu se-kali2 tidak mengandung barang perasaan tidak suka terhadap kita. Perasaan2 itu adalah tjiptaan kitu belaka dan kitalah jang setalu memperlihalkan perasaan tidak suka terhadap orang itu. Pandangan kita tentang orang itu adalah se-mata2 projeksi dari pelbagai perasaan kita, jang tidak dapat kita dasarkan atas kenjataan.

Dalam sesuatu masjarakat pergaulan jang tjukup besar, projeksi tentang perasaan2 ini kemudian diolah lagi oleh desas-desus jang dengan sengadja ditjiptakan, sehingga achirnja golongon jang dianggap kambing hitam" semakin tidak disukai.

Untuk menjehatkan hubungan antarmanusia dalam masjarakat pergaulan kita, utjapkali benar perlu kita mengadakan koreksi tentang diri kita sendiri. Kita perlu menganalisa manakah perasaan2 kita, jang dapat kita pertanggungdjawabkan dan perasaan2 manakah adalah projeksi se-mata2. Sajang sekali atjapkali Kita tidak bisa mengadakan analisa ini.