Halaman:Indonesia Madjalah Kebudajaan Edisi Djanuari-Pebruari-Maret.pdf/131

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

biasa besarnja . . . . Pada sesuatu ketika tampaklah sesuatu benda hitam muntjut kepermukaan laut . . . . semakin hari semakin besar . . . . . Tiba² keluarlah seseorang dari dalam benda itu, berpakaian sebagai kelasi, berdiri diatasnja, melihat ke- pantai .... . wah, bukan ikan besar, tetapi kapal-selam angkatan laut rupanja, jang dilibat para nelajan itu . .......

Djelaslah, bahwa sesuatu desas-desus barus bersifat konknt: jakmi dalam bentuk pemberitaan jang menarik perhatian tiap² orang, karena berhubung erat sekali dengan penghidupan se-hari²nja.

Perumusan jang diberikan oleh Chorus tentang desas-desus adalah begini: sesuatu pemberituan jang agak bersifat konkrit, jang menurut penjebarnja dapat dipertjajai, telapt ada kenjataan (baik luar, maupun dalam) tjukup tentang kebenarannja.

Dalam pergaulan kita se-hari² banjak hap jang menarik perhatian dan mempengaruhi perasaan kita, Apa jang menarik itu pada umumnja sangat ber-matjam² dan ber-bagai² pada tiap² orang. Bagi si penggemar sport pertandingan² bola internasional sangat menarik, bagi wanita modern-jang terlebih menarik adalah pakaian dan alat² kerjantikan menurut mode terachir.

Disamping arahminat dan perasaan² jang ber-bagai², tidak djarang kita melihat umat manusia dalam sesuatu masjarakat pergaulan meaundjukkan arahmibat dan perasaan jang sama.

Kita semua tidak suka kepada kolonialisme Barat dan menaruh perhatian kepada nilai uang rupiah tiap² hari. Kita lihat banjak desas-desus jang berhubung erat dengan perasaan dan arahminat jang sama itu. Burangkali kita masih ingat sesuatu peristiwa di Djakarta, ketika banjak ibu² kita ber-dujun² ke Senen dan Pasar Baru membelandjukan uang kertas seratus rupiahnja berhubung desas-desus jang tersiar disekitar uang kertas ini.

Djuga dalam pergaulan kita se-hari² dengan sesama manusia kita arahminat dan perasaan jang sama adalah pangkal pel-bagai² desas-desus jung kita dengar dan kita siarkan tentang sesama manusia kita. Mereka atjapkali merupakaa sebab musabab kita. Hendaklah dalam memberi sesuatu analisa tentang hubungan antarmanusia itu, faktor aruhminat dan perasaan jang sama ini mempcroleh perhatian kita jang chusus.

Pada dewasa ini kita hidup dalam sesuatu masjarakat pergaulan jang sangat berseluk-beluk. Oleh kemadjuan tehnik dan ilmu pengetahuan jang pesat, timbuliah pelbagai zaman, paham, aliran dan djuga lapisan² masjarakat dalam pergaulan kita se-hari². Ada orang jang mengatakan kemadjuan jang pesat jai turut bertanggung djawab untuk pelbagai gedjala psychis dalam masjarakat, jang dizaman nenek-mojang kita hampir² tidak kelihatan.

Pada saat ini lazim kita katakan tentang adanja sesuatu zaman atom, ataupun sesuatu zaman Sputoik. Wita kita menjebut istilah² sebagai ini dengan sendirinja kita mengingat tentang keljepatan jang luar biasa, jang didatangkan oleh Sputnik dan atom itu dalam alam pergaulan Kita. Bila dahulu kala nenek-mojang kita menghitung djarak itu dalam bari (dan mercka mengingat djarak antara kota A dan kota B adalah misalnja, empat hari perdjalanan), pada dewasa ini kita hanja memperbalikan detik das djam. Djarak antara Djakarta dan Palembang adalah 2 djam terbang, malahan djarak antara Eropah dan Amerikapun dapat kita perhitungkan dengan djam, bila kita mengingat kerjepatan luar biasa jang diperlihatkan oleh pesawat² penumpang jet dewasa ini,