Halaman:Indonesia Madjalah Kebudajaan Edisi Djanuari-Pebruari-Maret.pdf/101

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

jang dibentangkan oleh Ki Hadjar itu? Ja: bahkan Jiebih tegas lagi: tjara bagaimana “The foundiag faihers of tho Independence” istimewa Thornas Joiferson sebagai penjusun »Declaration" melihatnja kedudukan manusia dalam alam semesia adalab sangat berlainan dari pada Ki Hadjar dan kawan'nja.

 Dan penglihatan ini, menurut hemat penulis adalah djauh berbeda dari penglihatan orang jang menjatakan ,,Men are created equal, dst.”

 Fikiran ,.Men are created equal etc", adalah memang salah satu sendi dari pada aliran demokrasi.

Pendapat Ki Hadjar tentang manusia.

 Dengan menjatakan, bahwa manusia itu adalah ,Anggauta (masjorakat) jang berwenang ikut mengurus, ikut memimpin dan ikut menetepkon segala apa jang perlu dilaksanakan” (dalam masjarakat itu), maka disitu ditundjukkan diakuinja oleh Ki Hadjar kepribadian manusia dalam masjarakat.

 Tetapi sekaligus — saja ulangi: sekaligus — dinjatakan, bahwa manusia itu merupakan abdi2 dari masjarakat, jang .berkewadjiban mengabdikan diri dan menjerahkan segala tenaganja kepada jang olehnja dianggap “Tuannja” ialah masjarakat.

 Dengan lein perkaiaan: manusia orang demi orang dalam masijarakat itu dilihatnja sebagai opponent jang penting, “diakui kepribadiannja, tetapi sekaligus manusia tadi terikat oleh — djadi lidak bebas (not free) dari — oleh sesama manusianja dalam masjarakat todi. Manusia disini lidak dihadapkan dengan masjarakat melainkan masjarakat itu ialah mereka.

 Djauh berlainan, kalau manusia dalam masjarakat itu dipandang sebagai: ,created egual: that they are endowed . ... with inalienable rights” : Hak? jang diberikan kepada manusia oleh ,their Creator” — Pembina mereka — ilu adalah hak terhadap Ingsjarakatnja sebagai satuan, ialah negara. Dengan goresan ini sudah nampak teranglah , bahwa sumber, isi, inti fikiran Ki Hadjar itu berlainan dari pada sumber, isi, inti fikiran demokrasi.

 Berdasarkan apa jang dikemukakan ini, maka dasur fikiran Ki Hadjar cs. dengan Demokrasi dan Leiderschap”nja adalah berlainan dari pada ,,Demokrasi & la Barat" jang dalam pokoknja bersandar pada ,Men are created egual dat.“ Dan dengan demikian se-olah2 berlainan pula dengan Bung Kamo dengan ,,Demokrasi Terpimpin”nja.

Politik bebas.

 Tetapi, dapatkah kita mengambil konsekwensi sebegitu djauh dari pada utjapan Bung Karuo dalam Muanifesto Polilik beliau itu? Menurut pendapat penulis ini: tidaklah pada tempatnja. Terdapatlah pernjataan lain dari Bung Karno dan dari Pemerintah kita pada achir2 tiga dan empat tahun ini. jang tentunja tidak terlepas dari pengaruh Bung Karno, jang menundjukkan kedjurusan lain, sungguhpun pernjataan2 itu merupakan pernjataan2 negatif.

 Beberapa sudah disebut tadi: bukan „Demokrasi Barat”, bukan Individualislis”, dsb. Dapat ditambahkan sekarang, bahwa Pemerintah kita menjatakan sebagai politik luar negerinja adalah: politik bebas.

 Menurut hemat penulis, jang dimaksudkan dengan politik bebas ini ialah tidak sadja politik jang tidak mengikuti politik dalam arti tindakan politik blok jang terdapat didunia melainkan pula suatu politik jang tidak mengikuti ideologi jang mendjadi dasar dari pada tindakan2 politik tadi,

 Maka bagi penulis ini sudah djelas bahwa Bung Karno ctengan Demokrasi Terpimpi"nja memang benar2 hendak menjatakan kejakingnnja bahwa ..ideologi Bara!” alias

91