Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/494

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

2119

tjeritaken terlaloe amat ramenja orang bersoeka soekahan dan Indra Maulana bertjinta tjintahan sijang malem dengan istrinja (bergoenamanlah penganten baroe adanja).

Alkaisach maka terseboetlah perkataannja Baginda radja di negri Toral Arkan telah berkemas kerna hendak mengawinken Indra Maulana Askandar Sjah palsoe dengan toean poetri Maal Djamdjam di negri Bahroel Alam terlaloe amat gagap gempita soeara orang berkawal sijang malem tiada berhenti potong kambing lemboe ajam djago di djamoenja makan minoem dan boenji boenjijan seperti rebab ketjapi seroeni bangsing di paloe orangla terlaloe amat merdoenja tiada di tjeritaken orang bersoeka soekaan tiada hingganja kerna belon sampe pada termasanja.

Kalakian maka terseboet poela Indra Maulana setela ia lama djoega bersoeka soekaan dengan toean poetri pada soeatoe malem ia terkenang kepada Maal Djamdjam setela kaesokan harinja laloe ia berdjalan keloewar seorang dirinja di tinggalkennja toean poetri kemdian maka setela sampela Indra Maulana pada satoe padang terlaloe amat loewasnja tentangan negri Toral Arkan maka laloe ia berhenti di bawa 1 poehoen aken menedoe.

Sjahdan maka terseboetla perkataannja istrinja Indra Maulana jang di namaken toean poetri Sarirasa di negri Boemi Ratna jang di soeroenja doea ekor kera Tjatjing Tjoentjai dan Tjoetjak