Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/493

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

2118

Maka terseboet perkataan Indra Maulana setela ia sampe pada negri itoe maka di lihatnja ada orang sembara memanah boeroeng dara, maka laloe ia masoek ketenga medan sembari laloe ia memanah maka anak panahnja laloe terbang berpoesing poesing setela berpoeter tiga kali laloe mengenaken betoelan matanja boeroeng itoe laloe terbang berlari lari kena pana matanja jang kanan.

Maka setela anak radja radja jang 50 orang itoe terlaloe amat marahnja seraja laloe ia mengeraken raijatnja masing masing menjoeroehken memboenoeh Indra Maulana maka setela Indra Maulana melihat radja radja hendak menangkep laloe ia mengamoekla anak radja radja itoe laloe menoembak Indra Maulana tida kena maka tjeritanja habis la anak radja radja masing masing melariken dirinja maka berperangla Indra Maulana dengansoedara toean poetri jaitoe Rapandi setela bertemoe laloe berperang tandingan saling pedang saling toembak maka anak radja Rapandi poen tiada tahan perangnja laloe minta ampoen dan mengakoe soedara.

Maka Indra Maulana laloe di bawa mengadep Baginda radja, setela dateng di Astana Baginda di persilak en doedoek mengadep Baginda laloe Baginda bersabda zoekoerla anakenda djika demikijan anakenda ampoenja djodo dengan anakenda toean poetri, maka Baginda menjoeroeken orang berdjaga dan berboeat Astana poela dan di hiasken orangla tempat toean poetri tiada di