Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/492

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

2117

menjoeroeken taro saekor boeroeng dara maka di soeroenja panah sijapa sijapa djoega orang jang pande memana dan mengenaken kepalanja boeroeng itoe ialah aken djodonja kepada toean poetri Dinarlaila.

Maka terseboetlah anak radja radja setela soedah sampe di negri Baginda masing masing berkampoenglah di loewar kota kerna ia hendak menjampeken maksoednja dan hendak mengikoet sembara boeroeng maka boeroeng itoe terbangla di tengah satoe padang di dalem Astana itoe, maka setela di lihatnja oleh anak radja radja boeroeng dara terlaloe amat tingkasnja maka anak radja Samad laloe memanah tida kena dateng radja Majangsari memanah tida kena radja Goeslan Adjaib radja Arib Tasman dari Haledan radja Djani alang radja Rilan sach sekalijannja memanah dengan beberapa anak panahnja seorang poen tiada ada kena kepada boeroeng dara itoe maka terlaloe amat marahnja anak radja radja itoe laloe masing masing memanah poela kepada boeroeng dara seraja katanja masaken tiada kena djika tiada bisa kena matila akoe teroesa berbini anak radja terlebih baik berbini baboenja radja.

Maka tiada djoega ada bisa mengenaken memanah boeroeng itoe hingga habis tipoe daja sekalijan anak radja itoe tiada djoega ada jang bisa memanah sampe bertelaboeran anak panahnja.

Soeltan Taboerat

256