Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/33

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1659

Satelah itoe maka Hoestan poen toeroenlah serta gemeternja, maka laloe ija soedjoed menjembah pada kaki Hoestan Lantaran, serta katanja: ambillah kekantongkoe, bijarlah akoe ambil kekautongmoe jang ada nadjiskoe sendiri itoe.

Maka Hoestan Lantaran poen sangat soeka hatinja, tetapi poera poera mara soepaja di tambahnja dengan doea mangga itoe, sekarang akoe penggal batang lehermoe tida haroes akoe beri hidoep padamoe lagi, maka semingkin ija menjembah serta katanja: djanglah sangat sangat sekali menggoesari, akoe tambahken dengan doea mangga aken obatnja hatimoe jang sakit itoe, serta di berinja doea boewah mangga dengan kantongnja jang ada nadjis itoe, laloe berdjabat tangan serta tertawa tawa kedoewanja, sambil katanja: bijarlah soeka, selamat pandjang oemoer laen taon bertemoe lagi.

Maka laloe sigra berdjalan pergi kedoewanja kepada toewannja, maka mangga itoepoen di beriken kepada toewannja, maka laloe di makannja kedoewa soedaranja itoe.

Alkaiesah maka terseboetlah perkataannja Mahradja Banjoe Sakti itoe, jang ada di dalem Gowa Keraboe Giri itoe, maka adalah pada soewatoe hari ija doedoek pada bale panghadepannja itoe, serta di hadep oleh segala kera bora koekang sijamang, monjet loetoeng dan wawa, serta di hadep oleh mantri monjet jang bernama Bajoe Soepa.

Maka dengan sekoetika itoe datenglah peng-

Soeltan Taboerat

190