Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/245

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

724

djanganlah angkau djoesta, kelak akoe boenoe padamoe.

Maka kata Indra Paulana Tamsil Maripat, ja toewankoe radja besar ada djoega doewit kami anem cent aken bekel kami berdjalan, djikaloe kami lapar maka inilah bakal kami ini belandja, djikaloe toean radja besar maoc kami kasih,maka handaklah kami di hidoepken djanganlah kami di matiken.

Maka kata penjamoen itoe, marilah anem cendjoega baek.

Maka Indra Paulana Tamsil Maripat poen mengambil doewit itoe, serta laloe di berinja pa penjamoen itoe.

Maka penjamoen mengambil doewit anem cent itoe serta berdjalan.

Maka Indra Paulana Tamsil Maripat kangoen berdjalan, serta mengendong bakoel itoe.

Adapoen maka ditjeritakennja oleh jang mengarang, maka Indra Paulana Tamsil Maripat berdjalan itoe, segenepnja ija herdjalan bertemoe segala roepa orang djahat, maka heranlah dirinja melihat kelakoean di negri itoe, sekalijan itoepoen tijada memboenoe dija, maka Indra Paulana Tamsil Maripat poen sampelah ke dalem negri dengen selamatnja, maka di bawa poehoen kajoe sambil menantiken lelah tjapenja itoe demikijan adanja.

Alkaisah maka terseboetlah perkataannja radja moeda Indra Boeganda Aspandar Sah itoe masoek