Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/209

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

688

tengnja- den tahoen mana sampenja den boelan mana mochoenken idjin aket leket pada badan kita, kerna kaki badan den tangan itoe, tatkala di peranaken iboe kita ija telah dateng sama-sama, den djikaloe tahi lale tatkala kita di peranaken iboe kita soewatoe poen tijada pada badan, den tijada ketahoean oemoer brapa bahroe bertahi laler, maka sepatoetnja dija tijada seorang maoe mengakoe padanja.

Setelah itoe maka Indra Paulana Tamsil Maripat poen merah padem warna moekanja seperti tijada tertahan rasanja.

Setelah anak radja melihat hal itoe, maka anak radja poen mengerling dengan ekor matanja kepada toewan poetri, maka tocan poetri poen tersenjoem serta di ketahwinja jang Indra Paulana Tamsil Maripat menaro goesar.

Maka anak radja dari pada sanget tjintanja dengan Indra Paulana Tamsil Maripat itoe, maka laloe berkata ija soepaja sedjoe hatinja, demikijan katanja: ja adinda Indra Paulana Tamsil Maripat djanganlah tocan berkata kita sajang seperti tahi laler, dengan lagi djik aloe kita tjinta seperti tahi laler, nistjaja baroesan tadi kakanda menaro goesar dengan diri.

Maka Indra Paulana Tamsil Maripat poen berkata dengan goesarnja, mengapa toean goesarken beta apakah beta mentjoeri harta tocankoe, apa beta boeat pedaja boenda toeankoe, beta bockan asal pentjoeri aken mentjoeri harta orang.

Setelah itoe maka Kata anak radja sambil ter-