Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/383

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

383

itoe. Katanja: ija toeankoe, djikaloe kita disini apalah goenanja, marilah kita kombali pada tempat kita ini.

Maka sahoet toean poetri, Hai kakenda bahoewa kita ini didalem peroet oeler, den nanti kelak kita di bawa poelang kedalem negri kita sendiri.

Setelah itoe, maka anak toekang oebi itoepoen terkedjoetlah, serta heran dirinja.

Maka sembahnja, djikaloe demikijan, kaloe kita sampe kedalem negri, apalah halnja hamba, kerna hamba tiada membawa sendjata.

Maka kata toean poetri, djanganlah kakenda takoet inilah sebantok pedang, poesaka ajahanda hamba, den dajang-dajang hamba ada membawa seorang sebantok anak panah, dengan boesoernja.

Setelah itoe maka keampatnja itoepoen telah berkasi kasihan, sebab roepanja anak toekang oebi itoe, seperti anak radja jang besar.

Adapoen maka setelah radja oeler den radja boeroeng, den radja matjan, sampe kehadepan soedara radja, maka laloe soedjoetlah ketiganja itoe.

Setelah itoe maka titah radja, Hai soedarakoe: telah sampoernalah penoeloengmoe aken akoe, den soedarakoe, den sekarang di manakah angkau menaroken anakkoe itoe.