Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/190

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

190

nja den demikian djoega perboewatan ke badjikan, Hai: soedarakoe ingetlah toean sekalian seperti kata pengarang ini.

Sahdan dengen koewasa toehan jang bersifat adil maka anak radja itoe poen hanjoet di bawa oleh om bak, den Sahbanda kedoewa Sahtandi poen mendapet loewatoe tiang kapal jang patah, maka ia poen naek sah kedoewanja soedara serta dengen tangisnja.

Demikian hanja; Hai adinda kita kedoewa ini ber oleh pertoeloengan Allah soebbana wataala, jang me menoeken rahman den rahim, pada masa den ketika, maka toean kita ini apalah balnja, djikaloe demikian belonlah ada tarda kasih kita kepada toean kita, den sekalian sahbat kita kebinasaan, hanja kita kedoewa djoega jang mendapet santausa, djikaloe demikian marilah kita toeroen kedalem laoet, soepaja kita mati djangan tida membelah toewan kita soenggoepoen kita hidoep tiada goenanja tiada akoe maoe bertoean lean.

Maka sahoet Sahbandi, ja: kekenda Sahbanda soenggoe sekali seperti kata ini tetapi pada pikir beta djikaloe kita melepasken tiang ini adalah berdosa doewa tiga kali, den djadi aken menjesel di belakangkali, kerna hidoep kita belonken tentoe, antalah santausa antalah binasah, sebab kita belon lihat den-