Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/189

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

189

Maka orang toewa itoepoen gaiblah dari pada mata orang banjak itoe.

Maka heranlah masing masing setelah sampe pada bahtornja maka laloe berlajar ketengah laoet setelah anak radja itoe sampe ketengah laoet, maka angin poen semingkin keras, den Ombak poen membanting kapal tigah boeah itoe.

Maka dengen koewasanja toehan melakoeken atas koedrat iradatnja jang mengarang, maka kapal itoe poen soeda djaoeh dari poelau itoe, antara perdjalanan doewa poeloe hari lamanja, maka petjahlah kapal itoe, habislah berhanjoet hanjoetan kesana kemari, seorang poen tiada jang tinggal lagi, semowanja masoek kedalem laoet, maka menjerahlah dirinja kepada Allah toehan jang memeliharaken hambanja siang den malem itoe, maka dengen takdir toehannja, maka segala jang ada dalem kapal itoepoen habis hanjoet kesana kemari dengen halnja, adala jang men gikoet kehandaknja ombak, den adalah jang memegang sepotong kajoe maka masing masing membawa oentoengnja itoe.

Maka demikianlah di ibaratkennja oleh kiai pengarang, seorang aken djoega jang poenja pekerdjaan jang tida patoet pada soewatoe tempat atawa pada soewatoe kampoeng, maka semowanja beroleh sawab-