Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/191

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

191

gen doewa mata kaloe kaloe kita sedeng boewang ini tiang, maka bertemoe toean kita dengen senang nja, maka djali mesgoelah papa hatinja den djadi binasa atas diri kita kedoewa hamba berhamba ini, kaloeken ia males hidoep seorang apalah goenanja den djikaloe kita di atas tiang ini, den djikaloe bertemoe toean kita sedeng berhanjoet tiada dapet tiada kita dapet djoega bersama sama tiga berhamba demi kianlah pikir beta.

Maka pikirlah kedoewa hambanja itoe sementaran.

Setelah itoe maka dengen koedrat iradat toehan Malikoel Adil, jang menoendjoekan djalan jang sebener benernja atas jang mengarang

Maka anak radja poen banjoet hampir kepada Sahbanda Sahbandi, dengen seboewah tong itoe, den boeroeng bajan itoepoen terbanglah di atas kepalanja anak radja itoe, betoel selakoe lakoe orang hendak mati bersama sama dengen toeannja.

Setelah anak radja melihat boedi boeroeng itoe, maka anak radja itoepoen berkata.

Katanja: Hai paksi jang boediman, pergilah ang kau kombali pada tempatmoe, djangan angkau mengikoet akoe, sebab kesihan soenggoe angkau terbang selama lamanja, den tiada ada tempat angkau berhenti.