Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/188

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

188

pada rasa hatinja hendak tinggal djoega dalem poelau itoe.

Setelah itoe, maka anak radja itoepoen berdjalan sampe di tepi laoet sambil mesgoelnja rasanja bentji melihat pada bahtarnja demikianlah kerasnja hati manoesia.

Maka di ibaratken oleh jang mengarang, terlebi keras hati manoesia dari pada batoe hitem.

Adapoen maka dari pada sanget mesgoelnja hati anak radja itoe, maka dengen takdir toehan malikoel Rahman, maka anak radja itoepoen hampir sam pelah pada bahtarnja itoe.

Maka datenglah seorang toewa, serta memegang sabelah toengket serta ramboetnja poeti semoewanja, den halisnja den boeloe matanja poeti, den djenggotnja poeti, serta memegang saekor boeroeng bajan di tengah tengah djalan itoe.

Serta katanja: Hai tjoetjoekoe, djanganlah orang moeda mesgoel hati ambilah saekor boeroeng bajan ini, kake kasi pada anakoe, soepaja senang hati tjoetjoe koe. tetapi djikaloe anakoe sampe pada soewatoe negri anakkoe djoewal boeroeng ini, soepaja mendjadi pandjang belandja anakoe.

Setelah itoe maka anak radja itoepoen mengambil boeroeng itoe sambil soedjoet menjembah.