Halaman:Hidoep.pdf/47

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

'HIDOEP'

39

dari poedjangga jang radikaal, seperti: Nietzsen, Schoppenhauer, Chuang Tze, Lao Tze dan sebaginja.

Soeatoe hari Tiong-gie menjataken kepada ia poenja orang-toea, bahoea ia poetoesken itoe pertoendangan kepada Gwat-iem, soepaja tida teranggep bahoea ia menggantoeng nasibnja satoe gadis.

Tiang-han dan njonjanja tentoe sadja klabakan dan tida setoedjoein poetoesan anaknja.

„Gie, kaoe tida perloe ambil ini poetoesan gi­la!” Tiang-han menegor. „Gwat-iem boekan se­orang panganoet agama jang fanatiek. Ia masih akoeh kaoe sebagi iapoenja soeami jang tertjinta biarpoen oepama kaoe tetep tinggal djadi se­orang moertad atawa seorang kafir. . . . . . . . Maka poetoesan ini tentoe aken sanget menjakitken hatinja itoe gadis jang soetji. . . . . . . .

„Tapi akoe tida bisa berboeat laen, ’pa. Dari pada kita nanti bertentang di blakang, adalah le­bih baek kita bertjektjok di moeka, sebelon djadi kasep dan selagi ia masih lakoe boeat menikah pada laen lelaki. . . . . . . . Tida, papa, seorang jang aloes dan alim sebagi ia, tida aken merasa tjotjok poenjaken seorang soeami jang kasar sebagi akoe.”