Halaman:Hal Bunyi Dalam Bahasa-Bahasa Indonesia.pdf/96

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

IV. Pada nama diri, terutama nama orang. Dalam banjak bahasa Indonésia, antara lain dalam bahasa Dajak nama orang dibentuk dari kata djenis (appélatif) dengan membuang konsonan pada permulaan kata. Nama² sematjam itu dalam bahasa Dajak ialah antara lain: agap (dari tagap = kuat), Adus (dari radus = gemuk), Ilak (dari kilak = tjinta), Inaw (dari ginaw = mengkilap). Singkatan itu terdjadi. dengan bersandarkan kata² jang menjatakan pertalian kekeluargaan, jaitu „ajah", „ibu" dan „anak" jang dalam sebagian besar bahasa Indonésia dimulai dengan vokal; kata² itu dalam bahasa Indonésia purba ialah ama, ina dan anak.

V. Pada istilah² téchnis. Dalam hal itu terdapat singkatan jang tegas seperti dalam bahasa² Indo-German, misalnja dalam kata pops (popular concerts) dalam bahasa Inggeris ("Kurzevergleichende Grammatik der indogermanischen Sprachen", hal. 366. oléh K. Brugmann). Dalam bahasa Bugis kata ida-ida (ratjun keras) ialah singkatan dari racuŋ maqpacidacida.

VI. Pada komposisi. Pada bagian jang pertama dari komposisi vokal pada achir kata hilang, konsonan djarang hilang. Misalnja : torarue (hantu air; „hantu" + „air" torara + ue) dalam bahasa Ampana, tigari (suatu pésta; tiga + hari) dalam bahasa Minangkabau. Atau bagian pertama dari komposisi, jang biasanja kurang tegas bunjinja, disingkatkan seperti dalam kata bêtaòq (sebelah kanan) beh (sebelah) + taòq (kanan) dalam bahasa Busang.

Singkatan kata dalam bahasa Bugis patut diperhatikan dengan tjara chusus. Dalam bagian pertama dari susunan kata hilang ŋ -nja seperti dalam kata polila bagian lidah jang belakang; poŋ (akar) + lila); begitu djuga halnja tentang kata polima (bagian tangan jang belakang). Singkatan itu terdjadi oléh sebab bunji ŋ + l dalam kata dasar tidak dapat berdiri ber-turut²; tetapi apakah sebabnja terdapat singkatan kata seperti po-kanuku (bagian kuku jang belakang), sedang ŋ + k atjapkali terdapat ber-turut² dalam kata dasar? Ialah pembentukan kata menurut analogi. Po-kanuku terdjadi berdasarkan kata po-lima.

VII. Pada himpunan kata² jang menjatakan satu pengertian, djadi menghampiri komposisi. Bagian pertama dari himpunan kata sematjam itu ialah gelar. Dalam tjerita tentang Ja Bayur ("Bataksche Texten, Mandailingsch Dialect", hal. 74 oléh Ophuysen terdapat kata²: gorar nia i manjadi (Dinamainja Ja Bayur); Ja ialah singkatan kata raja. Singkatan lain jang masuk bagian jang dibitjarakan ini antara

95