Halaman:Hal Bunyi Dalam Bahasa-Bahasa Indonesia.pdf/95

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

II. Singkatan sematjam itu terdapat djuga dalam bahasa Cam, misalnja kata lan (bulan; „bunji pada permulaan kata bulan dalam bahasa Indonésia dibuang" (Cabaton)). Dalam bahasa Cam banjak-lah kata jang diambil dari bahasa² didaérah jang dekat. Kata dasar dari banjak kata jang diambil itu terdiri atas satu suku kata dan sebagian kata² itu mendjadi kata dasar jang terdiri atas dua suku kata dalam bahasa² Indonésia.

276. Hal menjingkatkan beberapa matjam kata jang tertentu dan kata² jang mempunjai fungsi jang tertentu.

I. Menjingkatkan kata serų. Dalam ber-bagai² bahasa Indonésia kata² dasar jang terdiri atas dua suku kata hilang satu suku katanja, djika kata dasar itu dipakai untuk berseru dan bersandarkan kataseru, jang atjapkali terdiri atas satu suku kata. Dalam bahasa Tontémboa terdapat kata deq (ah, kagétlah aku!) jang terdjadi dari kata in deq (kaget). Dalam tjerita tentang kebakaran (téks Schwarz, hal. 156) terdapat kata² : deq e deq aku (kagétlah kamu akanku !).

II. Dalam hal memanggil. Dalam banjak idiom bentuk vokatif disingkatkan. Bentuk kata memanggil seperti bentuk kata berseru besandarkan kataseru (interjéksi) dan oléh sebab itu dalam banjak idiom suku kata jang terachir ditekankan. Singkatan bentuk vokatif sematjam itu tedapat pada kata² jang menjatakan pertalian kekeluargaan dan persahabatan, seperti dalam kata coŋ (kawan!) dalam bahasa Madura jang dibentuk dari kata kacoŋ (kawan). Dalam tjerita Kandhulok (téks Kiliaan II, hal. 153) terdapat kata³ : kěmma coŋ (apakah, kawan!). Bentuk kata jang pandjang disingkatkan mendjadi bentuk kata jang terdiri atas dua atau tiga suku kata seperti dalam bentuk vokatif maèn dalam bahasa Toba, jang terdjadi dari kata parumaen (mantu perempuan). Kedua, singkatan itu terdjadi pada nama orang seperti dalam bahasa Djawa sekarang bentuk vokatif „Wir" ialah singkatan dari nama Wiryadimejo. Selain pada bentuk kata memanggil, dalam beberapa idiom bentuk kata jang lain djuga disingkatkan seperti kata itow (= maŋalitow, anak laki² ketjil) dalam bahasa Tontémboa. Dalam bahasa Roti kata feo (= feto; saudara perempuan) jang biasanja dipakai orang kalau berbitjara dengan saudara perempuan itu, kadang² dipergunakan djuga untuk memanggil.

III. Pada tjara perintah (modus imperatif) jang pada hakekatnja hampir sama dengan tjara memanggil, misalnja dalam kata botson (mari !; = boan tuson).

94