Halaman:Graaf de Monte-Cristo Bagian 5.pdf/79

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

77

77 koe ketjil dengan menaro sikoet di atas medja dan djidat di atas telapak tangan.

»Apa kaoe ada sendiri sadja?" kata itoe pandita pada Caderousse jang datang membawa anggoer dan gelas.

»Ja, Toevvan, saja ada sendirian atawa ampir ada sendirian sadja, sebab saja poenja bini tida bisa membantoe kapadakoe dari sebab ia ada sa­kit salamanja."

».Ha! kaoe ada beristri,' kata poela itoe pandita sambil melihat koeliling, seperti hendak taksir hargajija perabot jang tida banjak adanja.

»Kaoe lihat, jang saja ini tida kaja, Toewan pandita!" kata poela Caderousse: »ja, soedah baginilah adanja peroentoengankoe : di doenia ini poen, kendati orang berhati toeloes, kaloe atsal melarat, soesah djoega aken terlepas dari kamelaratan."

Toewan pandita laufas mengawasi dengan mata tadjam kapada Caderousse itoe.

»Ja, saja brani bilang, jang saja ada berhati toeloes, Toewan!" kata poela Caderousse sambil tetap memandang pada moeka pandita dan merabah pada dada sendiri: »dan di ini djeman tida samoewa orang bisa bilang bagitoe dengan sapantasnja."

»Soekoer sekali, kaloe benar kaoe ini saorang berhati toeloes," kata itoe pandita: »kerna dengan lekas atawa dengan lambat, orang jang baik, nanti