76
derousse djoega melihat baik-baik kapadanja; tapi dari sebab Caderousse ada kalihatan tiada mendoega apa-apa, hanja melainken ada merasa heran, dari sebab belon disahoeti, lantas sadja pandita itoe berkata padanja:
»Apa kaoe ini boekan toewan Caderousse? »Ja, Toewan !" sahoet Caderousse dengan merasa heran: »saja ini bernama Caderousse dan ada sadia aken melajani padamoe."
—»Gaspard Caderousse, ja? dan doeloe kaoe tinggal di tingkatan kaämpat pada satoe roemah di djalanan de Meillan, ja?"
— »Ja, betoel sekali!"
—»Dan di itoe tempo kaoe djadi toekang pakeän?"
—»Ja, tapi pakerdjaän itoe soedah tiada bisa diteroesken. Brangkali dari sebab di Marseille ada panas sekali, hingga orang tida perloe lagi sama pakeän, maka achir-achir tida ada lagi orang datang bikin pakeän padakoe. Tapi sedang kita mengomong dan hal panas, apa toewan tiada soeka minoem apa-apa boewat senangken leher jang kering?"
—» Tantoe sekali saja soeka. sabotol anggoermoe jang paling orang nanti teroesken kita poenja bitjara.
—»Baik, Toewanku!"
Komoedian Caderousse itoe djalan pergi mengambil anggoer, dan tempo ia datang kombali, ia dapatkan toewan pandita ada doedoek di bang-