74
Dari sebab sering dapat demam, maka seringlah istrinja Caderousse itoe berdiam sadja di loteng, berdoedoek di bangkoe atawa rebah di pembaringan dengan meroengkoet atawa dengan goemetar. Seringlah djoega istri itoe oering-oeringan dan tjomeli peroentoengan diri sendiri, hingga soewaminja djadi kesal dan lebih soeka diam di moeka roemah, dari pada berdiam dekat pada istri sendiri. Sering kali Caderousse berkata pada istrinja itoe: »Djanganlah oering-oeringan bagitoe! Segala perkara ada terdjadi dengan takdirnja Allah.
Aken tetapi maski Caderousse biasa berkata demikian, tiadalah loepoet ia merasa doeka. Doeloe hari poen ia ada mampoe djoega, dan ia soeka sekali berpake bagoes. Kaloe sadja ada sedikit karajaän di dalam negri, soedah tantoe orang dapat lihat Caderousse itoe berdjalan kaloewar sama-sama istrinja dengan berpakean rebo.
Aken tetapi dengan perlahan Caderousse itoe moelai termasoek ka dalam kamelaratan: boekan sadja barang-barang perhiasannja . moelai djadi koerangan dan lama-lama djadi habis samoewa ditoentoeti didjoewal, hanja pakeannja jang mana bagoes, toeroet djoega didjadiken doewit.
Sekarang ini, dari sebab soedah tiada bisa lagi berpake rebo, Caderousse dan istrinja soedah membri slamat tinggal pada segala kasoekaän jang sia-sia, dan tinggal mengoempat di itoe roemah di tampat sepi.