dapat dengar triakkoe. Dengan sigra soldadoe-soldadoe jang bersindjata, nanti menjoesoel palakoe dengan bebrapa praoe. Sedang bagitoe mariam nanti diboenjiken, aken bri taoe pada orang di segala tampat, bahoewa tiada boleh orang membri toeloengan pada pelari jang terlandjang Sekalian mata-mata dan ham' a politie di Marseille nanti dapat perintah aken tjari akoe di pasisir, sedang gouverneur benteng d'If soeroeh orang tjari akoe ini di laoet. Di darat dikepoeng, di laoet dikepoeng, apatah jang nanti djadi dengan dirikoe ini? Akoe kalaparan, akoe kadinginan, malah akoe soedah boewangken djoega p'sokoe, jang djadi sangkoetan aken akoe berenang; dirikoe ini sama djoega terpasrah kapada orang desa jang nanti paling doeloe melihat kapadakoe dan nanti serahken akoe pada politie, soepaja dapat tarohan doewapoeloeh frank. Akoe lelah dan bingoeng. Ach, Allahkoe, Allahkoe! lihatlah tjara bagimana dirikoe ini bersengsara, dan brilah pertoeloengan!"
Sedang bagitoe, Dantes dapat lihat satoe kapal jang mendatangi dari djaoeh dan baroe kalihatan lajarnja sadja, seperti sajap-sajapnja boeroeng-laoet jang poetih; melinken orang pelajaran sadja bisa lihat, bahoewa itoe satoe kapal adanja
»Q!" kata Dantes: »di dalam tempo satengah djam akoe boleh berenang sampe ka kapal itoe; tari akoe koewatir nanti diperiksa dan nanti di-