11
Dengan terkoenjoeng-koenjoeng ia merasa, bahoewa langit jang hitam, ada djadi lebih hitam lagi, dan mega jang tebal dan besar, bakal toeroen ka atas kapala, sedang bagitoe, ia merasa sakit di loetoet.
Dantes mendoega, jang ia ada ditembak oleh orang jang menjoesoel, tapi ia tida dengar boenjinja sinapan. Sedang ia maoe tjoba merabah pada loetoet, kakinja kena pada tanah Di sitoelah baroe ia tjoba melihat betoel-betoel pada itoe barang hitam jang ia kira mega adanja, dan dapat taoe, jang barang itoe soewatoe boekit karang. Boekit itoelah poelo Tiboulen.
Dantes lantas berdiri dan djalan menjerobo di ajer aken naik ka poelo itoe. Satelah soedah sampe di darat, ia bersoekoer kapada Allah, laloe berdoedoek di atas karang dengan menjender pada karang, dan maskipoen angin ada keras dan ajer hoedjan ada toeroen menetes djarang-djarang. sigralah djoega Dantes itoe djadi poelas dengan enak. salakoe orang jang tidoer di atas pembaringan jang lemas.
Sasoedahnja tidoer poelas sakira-kira satoe djam, Dantes djadi mendoesin oleh kerna boenjinja geledek besar, dan di itoe waktoe djoega terbitlah angin riboet dan kaboet, sedang geloedoek geloegoeran tida berenti. Sebentar-bentar ada kilat berkrilap di awang-awang, menerangi mega-mega jang bergoeloeng-goeloeng satoe sama lain, salakoe ombak