Lompat ke isi

Halaman:Graaf de Monte-Cristo Bagian 3.pdf/90

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

itoe tida djadi lantaran aken Dantes tida teroesken kerdjaän sendiri: kaloe itoe tetangga tida datang padanja, ia sendiri nanti datang pada itoe tetangga Maka dengan radjin Dantes itoe teroesken kerdjaän nja sampe di waktoe sore.

Pada waktoe cipier ampir datang, Dantes beres ken segala barang di kamarnja, soepaja cipier tida nanti dapat doegaän apa-apa.

Sahabisnja makan di waktoe sore, Dantes be kerdja kombali; tapi sasoedahnja kerdja bebrapa djam, ia dapatken satoe halangan: ia poenja bes[..] pengorek, jaitoe gagang koewali besi, bertemoe pada barang keras jang litjin dan tida dapat di goegoerken sedikit-sedikit sabagimana pasir da kapoer. Komoedian "Dantes mendapat taoe dengan mengoesoet-oesoet, bahoewa barang itoe soewatoe balok adanja; maka sangatlah ia merasa doeka[..] sekarang poen ia misti menggasir lagi di sabela bawah atawa sabelah atas dari balok itoe. Ia tida mendoega aken dapat itoe sangkoetan; maka dengan doeka hati ia berkata :

»Ach, Allah ! hamba toch sering-sering soedah berraoehoen dengan sagenap hati, soepaja dikas hani. hingga hamba ada poenja pengarapan jan permoehoenankoe nanti terkaboel. Ja, Allah ! s[..] soedah Toehan h'langken kasenangankoe, hinggqa hamba ingin mati, Toehan gerakken poela hatiko aken tjintai kahidoepan; sekarang biarlah Toeha