di sabelah kanan: boekan kirimoe, hanja kirikoe jang dinaksoed olehkoe. Ja! di sitoe ada satoe soerat dari mantri politie.'
Di itoe waktoe pengawal pintoe datang mengabarken, bahoewa toewan baron Dandré moehoen mengadep.
»Ha! itoe mantri sendiri datang!" kata Baginda:
»Masoeklah, baron! dan biarlah kaoe tjeritaken pada toewan hertog ini, kabar apa jang kaoe telah dapat dari hal Napoleon Bonaparte. Djangan oempatken satoe apa, kendatipoen bagimana djelek adanja hal."
Itoe baron Dandré memegang pada senderan soewatoe korsi, laloe berkata:
»Apa toewankoe hendak lihat itoe soerat, jang kamarin hamba sembahken?"
»Ja, ja, tapi katakenlah boenjinja itoe kapada ini toewan hertog jang belon bisa da atken soerat itoe," sahoet Baginda: »kabarkenlah padanja, apa jang diperboewat oleh Napoleon di poelo Elba."
»Toewan!" kata itoe baron kapada hertog: segala hambanja Sri Baginda boleh bersoekoer banjak, oleh kerna adanja kabar jang datang paling belakang dari poelo Elba Napoleon ada merasa kesal sekali, hingga badannja boleh djadi roesak."
»Dan ia tjakari diri sendiri aken hilangken tempo." kata Baginda Radja.
»Tjakari diri sendiri?" kata itoe hertog: »Apatah jang dimaksoed oleh toewankoe dengan sabda itoe?"
»Apa kaoe loepa, hertog!" sahoet Baginda: »bahoewa itoe orang besar jang berkoewasa besar sekali, ada terganggoe dengan penjakit di koelit, hingga sanantiasa ia kagatalan?"
»Lain dari bagitoe, Toewan hertog!" kata itoe mantri policie: »ampir kita boleh pastiken, bahoewa traoesah berselang lama lagi, Napoleon nanti dadi gila."
— »Djadi gila!
— »Ja, ia nanti djadi gila, hingga misti dimasoekken ka roemah gila! Pikirannja telah djadi koesoet; sebentar ia menangis, sebentar ia tertawa; sering. sering ia berdiam di pasisir dan goelingken batoe-batoe ketjil ka dalam ajer; kaloe lima atawa anem batoe soedah tergelining ka ajer laoet, baginda itoe ada kalihatan berhati senang, seperti ia baroe habis mengalahken moesoeh di Marengo atawa di Auterlitz. Tiadakah hal itoé ada djadi pertandaan dari moelanja penjakit gila?"
Blancas djadi berdiam dengan merasa heran.
Villefort soedah tida bri taoe segala perkara kapada- nja itoe, tapi soedah bitjara banjak djoega, hingga hertog itoe djadi merasa koewatir
»Toewan de Blancas belon pertjaja, bahoewa tida ada perkara djelek aken kita-orang," kata poela Baginda: »sebab itoe. tjeritakenlah padanja, bagimana rendah adanja hati Napoleon di ini tempo."
Sedang itoe mantri politie memanggoet, hertog