— »Boekan, Toewankoe! impian bagitoe tjoemah wartaken sadja toedjoeh tahon kamerkaän dan toedjoeh tahon kalaparan; dengan diradjaïn oleh saorang amat teritip seperti toewankoe ini, orang traoesah koewatir aken bahaja kalaparan."
— »Aken perkara apatah kaoe ini ada koewatir?"
— »Toewankoe! hamba rasa, dan ada poenja lantaran aken merasa, bahoewa dari sabelah oedik bakal datang angin-riboet alias hoeroe-hara."
Baginda Radja tersenjoem, laloe berkata sambil memain: »Kami rasa, Toewan hertog! kaoe ini tida mendapat kabar jang benar; kerna kami taoe dengan pasti, bahoewa langit di sabelah oedik ada terang sekali."
»Toewankoe!" kata poela itoe hertog: »maskipoen aken senangken sadja hatinja satoe hamba jang satia, hamba moehoen pikiran toewankoe, kaloe-kaloe baik djoega toewankoe titahken orang-orang pergi ka Languedoc, Provence dan Dauphené, soepaja orang-orang ini nanti sembahken warta pada toewankoe dari hal pikirannja sekalian pedoedoek di provincie-provincie itoe. Brangkali djoega tiada salah, kaloe toewankoe ada rasa boleh pertjaja pada rahajat Frankrijk poenja pikir jang baik; tapi hamba ada merasa djoega, jang djikaloe hamba ada mendoega djahat, doegaan hamba tiada nanti salah saänteronja.
— »Atas siapatah kaoe ini mendoega?"
— »Atas Napoleon dan orang-orang jang mendjoendjoeng padanja itoe."
— »Toewan Blancas! kaoe bikin kami trabisa kerdja dengan lantaran kaoe poenja koewatir."
— »Dan toewankoe bikin hamba trabisa tidoer dengan lantaran toewankoe poenja senang hati."
— »Toenggoe sedikit, sobat!" kata poela Baginda sambil menoelis sedikit di pinggir kitab. Komoedian ia berbalik dan berkata: »Teroeskenlah omongmoe!"
»Toewankoe!" kata Blancas jang telah berniat djoega aken goenaken Villefort boewat kaoentoengan sendiri: »>haroeslah hamba bilang padamoe, bahoewa boekan sekali tjerita-boeroeng atawa kabar-angin telah gontjangken hatikoe. Saorang tjerdik jang hamba soeroeh intip-intip kaädaän di tanah-tanah sabelah oedik, baroesan ada datang di sini dengan kareta-post, aken mengabarken pada hamba, bahoewa bahaja besar ada mengantjam pada toewankoe. Satelah dapat kabar itoe, hamba lantas datang di sini, Toewankoe!"
Baginda tida lantas menbilang apa-apa, hanja menoelis lagi sedikit di pinggir kitab.
»Apa toewankoe titahken hamba," kata poela Blancas: biar hamba djangan bitjara apa-apa lagi dari hal itoe?"
»Boekan!" sahoet Baginda sambil menoelis: — »tapi tjobalah kaoe ambil itoe satoe soerat di sabelah kiri."
— »Di sini, Toewankoe?"
— »Kami bilang, di sabelah kiri, dan kaoe tjari