--»Akoe maoe bitjara pada toewan Gouverneur."
Itoe cipier mengangkatken poendak sendiri, laloe berdjalan pergi.
Dantes mengawasi kapadanja itoe, laloe hendak memegang pada rintoe jang terboeka sedikit; tapi di itoe waktoe djoega pintoe itoe lantas tertoetoep rapat.
Dantes merasa antjoer di dalam hati. Ia poenja ajer mata djadi mengoetjoer deras, dan ia lantas soedjoed ka tanah dan meminta kasihan Allah; komoedian ia lantas beringat-ingat pada segala perkara di dalam kahidoepannja, dan menanja-nanja pada diri sendiri, kadoerhakaän a atah djoega ia soedah perboewat di dalam oemoernja jang masih moeda, maka sekarang mendapat siksa bagitoe roepa.
Satoe hari telah berlaloe. Dantes melinken makan roti sedikit sadja dan minoem ajer sedikit sadja. Sebentar ia berdiri diam dengan berpikir, sebentar ia djalan moendar mandir seperti satoe singa jang terkoeroeng di dalam pendjara besi.
Satoe perkara ada terbitken rasa amat getoen di dalam hatinja Dantes, jang tida bisa habis pikir, mengapa salagi ada di praoe, ia soedah bisa tinggal diam dengan senang, dan tida sekali ada dapat pirasat apa apa jang gontjangken hati. Salagi ada di praoe itoe poen, ia ada poenja sampe banjak tempo aken melompat ka dalam ajer, boekan sadja boewat satoe kali lompat, hanja boewat sapoeloeh kali poen ada tempo; saände ia soedah melompat, tantoe sekali tida ada saorang nanti bisa soesoel padanja: ia poen ada poenja ilmoe berenang, dan lantaran biasa main di ajer, ia bisa sekali seloeloep lama; dengan tertoeloeng oleh kabisaännja itoe, ia poen boleh naik ka darat, boleh kaboer dan mengoempat di tampat soenji sambil menoenggoe kapal Genua atawa kapal Catalaan, laloe boleh mengikoet kandaraän itoe pergi ka Itatië atawa ka Spanje, dari sana boleh menoelis soerat pada Mercedes, soepaja nona ini datang kapadanja. Perkara pengidoepan, ia traoesah koewatirin, maski ia ada di mana djoega: di segala tampat poen djarang ada orang pelajaran jang pande, dan ia mengarti betoel bahasa Italië dan bahasa Spanje. Ja! saände ia soedah dapat melompat dari praoe, tantoe sekali ia boleh hidoep dengan senang beserta Mercedes dan ajah sendiri; kerna ajahnja djoega tantoe sekali nanti datang kapadanja; tapi sekarang ini, oleh kerna ia djadi orang tangkapan dan tertoetoep di benteng d'If, ia tida bisa dapat taoe, apa jang djadi dengan ajahnja atawa dengan Mercedes jang tertjinta, dan ini perkara djelek telah terdjadi, dari sebab ia soedah pertjaja pada djandjiannja Villefort. Sangatlah Dantes itoe merasa njesal di dalam hati, maka ia rebahken dirinja di roempoet kering dengan berlakoe amat moerka.
Pada esoknja, di waktoe pagi, cipier datang kombali.