Halaman:Graaf de Monte-Cristo Bagian 2.pdf/31

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

»Djalanlah!" kata itoe soldadoe sambil menoelak pada Dantes.

Dantes lantas djalan mengikoeti pada itoe orang tadi, dan ia dibawa ka dalam satoe kamar di dalam tanah, jang temboknja ada besak, brangkali djoega dengan lantaran kabasahan dengan awap ajer mata. Satoe palita jang berapi ketjil, ada di atas satoe bangkoe kajoe dan menerangi di itoe kamar kadoekaän, hingga Dantes djadi dapat melihat djoega pada roepanja itoe orang jang mengantarken dia orang itoe berpakean boesoek, moekanja poen djelek sekali.

»Di sinilah tampatmoe aken samalaman ini," kata orang itoe: »sekarang poen soedah malam dan toewan Gouverneur soedah tidoer. Besok, kaloe ia soedah bangoen dan dapat taoe adanja perintah aken hal kaoe, brangkali djoega ia nanti membri lain tampat kapadamoe. Di sinilah ada roti; ajer ada di dalam itoe gendi, dan di itoe podjok ada sedikit roempoet kering aken djadi pembaringanmoe; itoelah sadja adanja barang-barang aken orang toetoepan. Slamat tinggal!"

Komoedian, pada sabelon Dantes memboeka moeloet aken menjahoet, pada sabelon ia melihat di mana itoe roti soedah ditaro, pada sabelon ia taoe di mana adanja itoe gendi berisi ajer, pada sabelon ia sempat menengok aken melihat di mana adanja itoe roempoet kering jang misti djadi tampat tidoer, - itoe cipier soedah angkat itoe palita dan koentjiken pintoe dari loewar, hingga Dantes djadi diam di dalam gelap dan boleh mengoesoet-oesoet pada tembok jang basah, kaloe ia maoe.

Pada waktoe sinar terang moelai masoek ka dalam itoe kamar, di mana Dantes ada tertoetoep, datanglah itoe cipier jang kamarin; orang ini telah dapat perintah aken biarken sadja Dantes bertampat di itoe kamar.

Pada waktoe cipier itoe datang, Dantes masih tinggal berdiri djoega pada tampat kamarin, seperti ia ada terpakoe pada tampat itoe; jang kalihatan telah mengisar, melinken bidji matanja jang sekarang ada mentjelos ka sabelah dalam, sedang koelitnja mata ada kalihatan bengoel, seperti ada mengemoe banjak ajer-mata. Di dalam antero malam Dantes itoe soedah tinggal berdiri diam seperti soe-watoe patong, dan tida tidoer barang sakedjap.

Itoe cipier mendekati padanja dan djalan sedikit : di sapoetarnja; tapi Dantes ada kalihatan seperti tida melihat pada cipier itoe, jang lantas sadja tepok poendaknja. Dantes terkedjoet salakoe orang jang kaget pada waktoe ampir mendoesin.

»Apa kaoe tida tidoer?" kata itoe cipier.

»Tidoer? taoelah," sahoet Dantes. Itoe cipier djadi memandang dengan merasa heran sekali, laloe ia berkata poela:

»Apa kaoe tida merasa lapar?"

»Akoe tida taoe," sahoet Dantes.

---»Apa kaoe tida maoe apa-apa?"