Halaman:Graaf de Monte-Cristo Bagian 2.pdf/28

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

ia berbalik pada marika itoe, dan sambil memegang pada tangannja satoe dari orang-orang itoe, ia berkata :

»Sobat ! dengan mengoesoet pada hati sendiri, biarlah kaoe ini merasa kasihan kapadakoe dan sahoeti pertanjaänkoe. Akoe ini kapitein Dantes, saorang baik dan berhati toeloes, maskipoen sekarang akoe tida taoe ada tertoedoeh di dalam perkara koempoelan rasia apa; ka manatah augkaoe membawa akoe ini? Bilauglab itoe kapadakoe! akoe berdjandji padamoe, bahoewa akoe nanti lakoeken kawadjibankoe dan trima sekalian peroentoengankoe."

Itoe soldadoe garoek-garoek kapala dan menengok pada temannja. lni temall gerakken kapala: seperti maoe berkata, jang dari sebab soedah ada di tengah laoet ia rasa tida ada sangkoetan apa apa aken sahoeti pertanjaännja Dantes; maka itoe soldadoe jang pertama lantas menengok dan berkata pada itoe orang tangkapan:

» Kaoe ini saorang Marseille dan saorang pelajaran, tapi kaoe menanja padakoe. ka mana kita-orang menoedjoe."

»Ja," sahoet Dantes: »kerna dengan soenggoeh akoe tida taoe kita-orang ini ada berkandaran ka mana."

- »Apa kaoe tida mendenga apa-apa?"

- »Tida sekali."

- »Moestahil!"

- »Soenggoeh ! - kerna Allah, biarlah kaoe bilangi akoe."

- »Ada larangan !"

- »Larangan itoe tida menjegahken aken kaoe bilang padakoe ini, apa jang sigra djoega akoe nanti dapat taoe; dengan sahoeti pertanjaänkoe, kaoe senangken hatikoe jang tergontjang-gontjang. Akoe menanja padamoe, seperti kaoe ini ada djadi sobatkoe. Dengarlah! tida sekali akoe ada niat aken merontak atawa aken minggat; sekali poen akoe maoe, akoe poen trananti bisa. Ka manatah kita ini berlajar?"

- »Kaloe matamoe tida tertoetoep dan kaoe soedah taoe kaloewar dari palaboehan Marseille, kaoe misti bisa bade, ka mana kita ada menoedjoe."

- »Bagimana boleh !"

- »Melihatlah koeliling !"

Dantes lantas berdiri, dan tantoe sekali ia melihat Paling doeloe ka fihak toedjoeännja praoe; laloe ia danat lihat di satoe tampat jang tida djaoeh poen tjaknja satoe boekit karang, di mana ada satoe benteng jang bernama d'lf.

Dantes jang tida sekali ada ingat pada benteng itoe, djadi kaget sekali dan merasa di dalam hati, seperti orang hoekoeman mati jang dapat melihat penggantoengan: benteng itoe poen satoe pandjara aken orang-orang jang berdosa besar.

»Astaga !" kata Dantes itoe : »benteng d'lf! hal apatah djoega jang "bawa kita-orang ka sitoe ?"