Halaman:Graaf De Monte Christo - 20.pdf/15

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 1145 —

Apatah kaoe maoe merobahken kehendakanmoe, Valentine?" bertanjah toewan Morrel. Tida bisa; soenggoeh kita tida bisa merobahken, apa ijang kita soedah bilang, kaoe boekan 'mengarti djoega," mendjawab nona Valentine.

Slamat tinggallah Valentine!" berkata lagi toean Morrel. Serenta toewan Morrel berdjalan aken poelang, nona Valentine berasa sanget dalem hatinja, ijang ija hendak berboewat hal doerhaka, makalah dengen tjepet nona Valentine pegang sekoewat-koewatnja, dengen bertanjah poela: „Apatah kaoe hendak bikin? Kita moesti taoe itoe, selamanja kita belon taoe, kaoe tida boleh laloe dari sini."

„Oh, djanganlah kaoe koewatir," berkata Maximiliaan dengen berenti di deketnja pintoe: „kita tida maoe soeroeh lain orang menanggoeng dari pada kita poenja perboewatan sendiri dan pri hal ijang kita sendiri moesti mendja lanken. Lain orang soedah minta berkalai dengen Franz tetapi kita menimbang itoe perboewatan orang bodoh; sebab apatah salahnja Franz? Ini pagi, baroe pertama kalinja dia lihat pada kita dan sekarang tentoe dia soedah loepa djoega, ijang tadi dia lihat pada kita; dia tida taoe ijang kita ada di dalem doenia, waktoe kaoe poenja orang toewa soedah menentoeken, ijang kaoe moesti nikah dengen Franz. Maka itoelah kita menimbang, ijang Franz tida boleh di salahken di dalem hal ini, kita soempah ijang kita tida hendak berboewat djahat padanja."

"Tetapi pada siapatah; pada kita ?" bertanjah nona Valentine.

"Pada kaoe, Valentine? Astaga! Prampoewan ijang