Halaman:Graaf De Monte Christo - 20.pdf/16

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

— 1146 —

orang tjinta tida hendak di bikin djahat," menjaoet toean Morrel.

,,Apatah [kaoe hendak berboewat djahat pada kaoe poenja diri sendiri ?" bertanja poela nona Valentine.

Kita sendiri jang poenja salah, boekan?" berkata poelah toean Morrel.

,,Maximiliaan, datenglah disini, kita mintalah," berkata nona Valentine.

Toewan Morrel dateng djoega dengen pelahan serta mesem, tetapi dengen moeka roepanja amat poetjet.

"Dengarlah, Valentine, ijang kita teramat tjinta," berkata toean Morrel dengen soewara keras, „manoesia seperti kita, tida soeka menimbang dirinja terlaloe pandjang, tjoema apa ijang mendjadi kahendakannja sadja, kaloe itoe tida membikin djahat aken lain orang. Dari pada moelai kita liat pada kaoe, lantas menimboel katjintahan di dalem kita poenja hati dan bagimana kita berasa beroentoeng, waktoe kaoe djoega membales kita poenja katjintahan ini. Biarlah kita moesti bernanti bebrapa lama djoega, kita dengen sabar maoe bernanti, selamanja kaoe masi tjinta pada kita dan tida ada lain orang ijang berhalangken, kita orang poenja katjintahan ini. Maka sekaranglah kaoe hendak di nikahken dengen lain orang.

,,Kaloe kaoe tinggal pada kita, kita tinggal sendirian dalem doenia ini dan apatah goenanja aken tinggal hidoep dengen hati soekar? Betoel kita masi ada poenja satoe soedara prampoean, tetapi ijalah soedah slamat dengen soewaminja, maka itoelah, tida ada lain manoesia lagi ijang berlengket pada kita. Dengarlah apa ijang kita hendak bikin: Kita maoe bernanti sampe waktoe pengabisan, sjang