— 426 —
„Apa kau maoe berboeat di satoe negri asing, di mana rahajat negri bermoesoe pada kau?"
„Koetika akoe masi ketjil akoe taoe tinggal di ini negri, akoe pande bitjara bahasa Inggris sebagi satoe orang Inggris dan Aramis djoega soeda pande bitjara ini bahasa. O! seandenja kau ada pada kita orang, sobat sobat! Dengen kau d'Artagnan, dan kau Porthos, berampat djadi sariket kombali sasoedanja berpisa doea poeloe taon lamanja, djangan kata satoe negri Inggris, maski tiga karadja'an djoega kita tiada nanti kwatir boeat lawan !"
„Apa kau soeda berdjandji djoega pada Permisoeri Henriette," kata d'Artagnan dengen menjomel; boeat bongkar pendjara Tower di Londen, boеnoе saratoes riboe soldados, lawan kemaoeannja rahajat dari satoe negri dan banta keinginannja saorang jang harep kekwasa'an besar sebagi Cromwell? Apa kau tiada liat padanja. Ia poenja roepa bikin akoe djadi inget pada kita poenja Kardinaal, kau taoe Kardinaal jang lama, Athos dan Aramis. Ia ada satoe orang jang tadjem pikirannja, oleh kerna itoe djangan kau kira gampang banta ia poenja keinginan. Dengen nama Allah, Athos, akoe minta, djangan kau ingin berboeat satoe perkara jang tiada bisa dikerdjaken! Djikaloe akoe pandang kau, akoe pikir ada dihadepan satoe orang jang betoel pikirannja, tapi djikaloe akoe denger kau bitjara, akoe djadi kira bitjara dengen orang gila. Hajo Porthos bantoe akoe. Begimana kau pikir dari ini perkara, bitjara teroes terang.
„Akoe kira tiada ada baeknja," kata Porthos.
„Denger doeloe," kata d'Artagnan jang soeda ilang sabarnja liat Athos tiada sekali maoe
