Lompat ke isi

Halaman:Detective Chiu.pdf/60

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

58

TJILIK-ROMAN'S

Tjoan Hin. Sesunggunja djuga jang parasnja Lena ada tjantik dan suker sekali di tjari tandingannja. Ajahnja Lena ada satu sudagar Hartawan jang tadinja tinggal di Surabaja, tetapi berhubung dengen sual perdagangan, telah pinda tinggal di Djakarta.

Sedari itu waktu ia bertemu dengen Hian Seng dan Tjoan Hin di Zwembad Manggarai, di mana Hian Seng telah memperkenalken kepada Tjoan Hin, gadis itu telah rasaken jang hatinja tida keruan rasa. Tjoan Hin, itu pemuda, ada sanget menarik hatinja itu gadis. Tjoan Hin, itu pemuda jg hidupnja tjuma bekerdja mendjadi kuli orang, ternjata ada bertabeat sopan santun. Parasnja itu pemuda jang tjakep, serta pengawakan badannja jang keker, tida bisa gampang-gampang di usir pergi dari hatinja itu gadis. Pikirannja melajang djau, seringkali ia suka duduk ngelamun. Sekarang ia tida suka lagi maen piano jang ada mendjadi ia punja kesukahan atawa membatja buku². Ia bajangken betapa beruntung bagi dirinja kalu sadja ia selalu berdamping dengen itu pemuda. Djikalu sang pikiran telah membawa padanja begitu djau, ia mendjadi terprandjat, dan kemudian berkata pada dirinja sendiri: „Oh...... edan betul aku ini. Kenapa aku selalu pangenin sadja parasnja itu pemuda? Apatah aku telah djato tjinta di luar aku punja tau? Ha... itulah ada satu hal jang sanget mustahil, kerna aku sendiri tida mengarti apatah itu sebetulnja jang di namaken TJINTA?

Pada suatu sore, sebagi djuga sang TAKDIR telah menetepken maunja sang NASIB, apa mau sepulangnja kerdja dari Kantoor, sebagi djuga ada apa-apa jang menarik ia punja hati, Tjoan Hin telah tudjuken ia punja sepeda ke Berend