Halaman:Dampak Penyuluhan Bahasa Indonesia Bagi Guru SD di Kota Padang.pdf/124

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Bermain Di Sekolah

Pada hari minggu kami ke sekolah kami bermain-main yang perempuan main tali yang laki-laki bermain kelereng siti memanggil teman-temannya bermain tali dan loncat-loncatan semua teman-teman siti gembira siti memberitahukan kepada teman-temannya siapa yang salah diberi hukuman hukumannya adalah memutar tali kiranya siti salah siti yang memegangnya lagi yang keluar lagi yang memegang tali.

Permainan anak laki-laki kelereng ada anak namanya si amir ia memanggil teman-temannya pula si amir mengajak teman temannya bermain kalereng. Teman-teman ayok kita bermain kalereng yok ayok siapa berani kalereng kamu ada berapa Amir, ada lima pasang lima sekali ini pasang lima kiranya si amir kalah si amir tidak punya kalereng lagi karena dia sudah kalah. Si amir Cuma melihat permainan anak perempuan.

Amir kamu tidak main kata titi karena kalereng aku habis kamu mau main tali kata titi aku kan laki-laki masah main perempuan nanti aku di ejek teman ku nanti. Ya udah teman-teman yuk kita lanjutkan permainan kita ayok. Siapa memegang tadi ana dan si suci. Susi pegang ini ana pegang juga kita ulang permainan kita dari semula, pertama adalah kaki dua, beleng bertepuk tangan, pinggang, kaki satu, duduk, baca koran, mandi. Dll teman-teman kalau sudah jamo kita pulang lagi ya nanti marah orang tua kalian.

Cepat kita lanjutkan permainan kita ayok kiranya siti tidak keluar yang temannya lagi siti yang tukang megang tiba anak-anak nakal namanya adalah DiDi dan ujang adalah anak-anak nakal mengacau permainan tuti lalu mereka lalu tiba Amir ia bertengkar lalu ia bertengkar lalu tiba ibu guru DiDi dan ujang kenak hukum dengan ibu guru hukuman itu untuk besok harinya. Bubar-

92