Halaman:Dampak Penyuluhan Bahasa Indonesia Bagi Guru SD di Kota Padang.pdf/111

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

yang diberikan sangat sederhana dan dekat dengan kehidupan mereka. Tema tersebut sesuai dengan pola pikir mereka yang masih kanak-kanak. Tema yang sederhana ini sengaja dipilihkan agar mereka tidak kesulitan dalam mengapresiasikannya ke dalam bentuk karangan.


Jika gambar itu dianalogikan sebagai karya sastra, gambar tersebut harus diperlakukan sebagai karya sastra. Dalam mengapresiasikan sebuah karya sastra ada empat unsur yang harus diperhatikan, yaitu tema, tokoh, latar, dan alur. Keempat unsur tersebut harus ada dalam suatu proses apresiasi.


Tema merupakan hal pokok dalam sebuah cerita. Tema menjadi dasar pengembang seluruh cerita. Sebuah tema menjiwai seluruh bagian cerita itu. Tema mempunyai generalisasi yang umum, lebih luas dan abstrak (Nurgiantoro, 2000: 68).

Tokoh adalah penggerak atau yang memainkan peran dalam cerita. Melalui tokohlah nantinya sebuah cerita akan dikisahkan.

Latar adalah waktu dan tempat terjadinya lakuan di dalam cerita. Latar mengaktualkan kehadiran tokoh. Dengan latar yang bagus, cerita akan hidup dan meyakinkan pembaca.


Alur atau jalan cerita merupakan unsur penting dalam sebuah cerita. Jalinan peristiwa di dalam cerita memperlihatkan kepaduan karangan. Kepaduan tersebut diwujudkan antara lain oleh hubungan sebab akibat tema dan tokoh, atau tema, tokoh, dan alur.


Empat unsur tersebut digunakan untuk melihat kemampuan para siswa mengapresiasi gambar ke dalam bentuk karangan (cerita). Empat unsur tersebut juga merupakan dasar penilaian terhadap karangan yang telah mereka buat. Empat unsur itu diwujudkan dalam tiga kriteria penilaian, yaitu kesinkronan, imajinasi, dan estetika


Ketiga kriteria penilaian tersebut diberi nilai, baik dengan angka maupun dengan huruf. Tingkat nilai tersebut adalah sebagai berikut.

79