Halaman:Dampak Penyuluhan Bahasa Indonesia Bagi Guru SD di Kota Padang.pdf/110

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Tidak satu pun dalam karangan itu yang menunjukkan adanya ciri paragraf. Lebih tepat karangan itu, disebut puisi. Siswa tidak dapat mengembangkan ide pokok dalam karangannya. Ia tidak mampu bercerita tentang gambar yang diberikan kepadanya.


4.7 Daya Apresiasi

Menurut KBBI (2001:241) daya adalah (1) kemampuan mendatangkan hasil dan manfaat, (2) kemampuan menjalankan tugas dengan baik, sedangkan apresiasi (KBBI, 2001:62) bermakna kesadaran terhadap nilai seni dan budaya.


Kesadaran memberikan penilaian atau penghargaan terhadap sesuatu. Penghargaan yang diberikan merupakan hasil pengenalan, pemahaman, penafsiran, penghayatan, dan penikmatan yang didukung oleh kepekaan batin terhadap nilai-nilai dalam seni dan budaya itu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa daya apresiasi merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam menilai atau memberikan penghargaan terhadap sesuatu.


Berbicara tentang apresiasi tidak hanya terbatas pada apresiasi sastra saja. Apresiasi dapat meliputi segala aspek kehidupan manusia, seperti budi pekerti, agama, dan kesenian (lukisan, musik, sastra, dan lain-lain).


Pada bagian ini pembicaraan tidak terfokus pada apresiasi sastra karena dalam hal ini tidak memakai karya sastra sebagai objek apresiasi tersebut, tetapi apresiasi terhadap sebuah gambar.


Gambar adalah bagian dari sebuah karya seni yang melukiskan tiruan tentang sesuatu (orang, binatang, alam, tumbuh-tumbuhan, dsb). Artinya, sebuah gambar juga bercerita tentang sesuatu pada penikmatnya, seperti halnya karya sastra bercerita pada pembacanya. Oleh karena itu, gambar juga bisa diapresiasikan, seperti halnya karya seni dan budaya lainnya.


Gambar yang diberikan terdiri atas tiga tema, yaitu hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia, ulang tahun, dan waktu beristirahat di sekolah (lihat lampiran). Tema


78