Halaman:Cerita Rakyat Daerah Irian Jaya.pdf/82

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

adik perempuan ini disembunyikan pada susut dapur dan semua makanan ditinggalkan didapur.

Baru kakak-kakaknya berangkat kekebun kecuali adiknya yang ditinggal dirumah, karena ia diberi tugas mengintai siapa sebenarnya yang menghabiskan makanan mereka, setiap mereka tinggal pergi ke kebun.

Begitu keadaan rumah sudah sepi, keluarlah semua anggota sikusta untuk mengambil makanan yang biasa ditinggalkan oleh perempuan-perempuan itu di dapur.

Hal ini jelas sudah terlihat oleh wanita yang ditugaskan mengintai mereka ini. Setelah semua makanan mereka sikat habis, kembalilah si kusta ketempat persembunyian mereka, sedangkan si pengintai sudah mengetahui semua peristiwa ini.

Pada sore hari pulanglah kakak-kakak perempuan ini dari kebun. Begitu mereka sampai dirumah, terus menanyakan hasil pengintaian yang dilakukan oleh adik perempuan mereka. Tanyanya kepada adiknya, ! Bagaimanakah ?? sudah dapatkah ??

Jawab adiknya : Yah ... semua saya sudah lihat.

Bahwa didalam kandang kita ada laki-laki yang ganteng-ganteng dan jago-jago bersembunyi disitu. Mereka keluar mengambil semua makanan kita yang ada dan terus mereka makan. Sehabis makan, mereka terus masuk kembali kekandang.

Hal ini sangat mengherankan kakak-kakaknya.

Dengan perasaan heran, mereka cari semua laki-laki itu didalam kandang. Tapi anehnya tak seorangpun yang mereka temukan. Mereka terdiam sejenak. Tiba-tiba salah seorang diantara mereka ada yang mengatakan, mungkin mereka-mereka itu bersembunyi didalam ranting-ranting kayu dari pohon sin yang tersimpan didalam kandang kita itu. Nah kalau kalau begitu coba mari kita cari sahut kawan-kawan lainnya.

Dengan perasaan gembira yang me-luap-luap, semua ranting-ranting kayu itu dikeluarkan dan satunya mulai membelah kayu itu. Begitu kayu itu terbelah, maka terlihatlah olehnya seorang laki-laki tersembunyi dalam kayu itu. Segeralah keluar laki-laki itu dan wanita dengan penuh rasa gembira yang tak terhingga, langsung memeluknya serta mengatakan kepada kawan-kawannya : "Ini Suami saya". Saya dapat dia didalam ranting kayu itu.

Setelah hal ini diketahui oleh kawan-kawannya, satu persatu mereka mulai ambil-ambil bagiannya masing-masing untuk membelah kayu sin itu. Dan ternyata usaha mereka ini tidak sia-sia

66